Type something and hit enter

author photo
Posted by On

Anda pernah mendengar pidato yang membuat Anda terpukau dan tergerak untuk melakukan sesuatu? Itulah contoh dari pidato persuasif, yaitu pidato yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat, atau perilaku pendengar. 


Namun, membuat pidato persuasif tidaklah mudah. Anda harus memahami pengertian, ciri-ciri, struktur, jenis, unsur, metode, dan kaidah kebahasaan dari teks pidato persuasif agar dapat menyusun dan menyampaikannya dengan baik. 


Artikel ini akan membantu Anda mempelajari hal-hal tersebut secara lengkap dan praktis. Simak terus artikel ini sampai selesai agar Anda dapat menjadi pembicara yang mampu membuat teks pidato persuasif yang efektif dan menarik.


Pengertian Teks Pidato Persuasif

teks pidato persuasif


Apakah Anda pernah mendengar istilah pidato persuasif? 


Pidato persuasif adalah salah satu jenis pidato yang bertujuan untuk mempengaruhi atau membujuk pendengar agar melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pembicara. 


Pidato persuasif berisi pesan yang disampaikan dengan cara yang menarik, logis, dan emosional. Pidato persuasif sering digunakan dalam berbagai bidang, seperti politik, bisnis, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.


Namun, apa sebenarnya pengertian pidato persuasif secara umum dan menurut para ahli? Bagaimana cara membuat pidato persuasif yang efektif.


Pidato persuasif adalah salah satu jenis pidato yang memiliki tujuan untuk menarik perhatian hingga memengaruhi pemikiran dan perasaan dari para pendengar. 


Selain itu, pidato persuasif juga memiliki sifat untuk membujuk dan mengajak supaya pendengar merasa yakin untuk kemudian bertindak sesuai maksud dari pidato yang disampaikan4.


Secara umum, pengertian pidato persuasif adalah pidato yang berisi ajakan kepada masyarakat untuk melakukan sesuatu. 


Pengertian Pidato Persuasif Menurut Para Ahli


Namun, menurut para ahli, pengertian pidato persuasif bisa berbeda-beda. Berikut adalah beberapa definisi pidato persuasif menurut para ahli:

  1. Menurut Stephen E. Lucas, pidato persuasif adalah pidato yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap, keyakinan, atau perilaku pendengar.
  2. Menurut Devito, pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk mengubah atau memperkuat sikap atau perilaku pendengar.
  3. Menurut Munandar As’ad, pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk membentuk tanggapan positif dari pendengar terhadap suatu hal.


Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian pidato persuasif secara umum dan menurut para ahli memiliki kesamaan yaitu adanya unsur pengaruh atau bujukan terhadap pendengar. 


Namun, ada juga perbedaan yaitu adanya variasi dalam aspek-aspek yang ingin dipengaruhi atau dibujuk, seperti sikap, keyakinan, perilaku, atau tanggapan.


Ciri Ciri Pidato Persuasif


Berikut ini adalah beberapa ciri ciri pidato persuasif yang perlu Anda ketahui:


1. Mengandung kalimat ajakan, perintah, atau rekomendasi


Pidato persuasif harus memiliki kalimat yang bersifat mendorong atau mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pembicara. 


Contohnya: “Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan kita”, “Segera daftarkan diri Anda sebagai relawan”, “Anda harus mencoba produk ini sekarang juga”, dan sebagainya.


2. Menggunakan kalimat yang bersifat membangun


Pidato persuasif harus menggunakan kalimat yang positif dan menginspirasi pendengar. Pembicara harus menunjukkan manfaat, keuntungan, atau solusi dari apa yang ditawarkan kepada pendengar.


Contohnya: “Dengan menjadi relawan, Anda akan mendapatkan pengalaman berharga, teman baru, dan kebahagiaan”, “Produk ini akan membantu Anda menurunkan berat badan dengan cepat dan aman”, “Dengan mengikuti program ini, Anda akan meningkatkan keterampilan dan karier Anda”, dan sebagainya.


3. Menyertakan masalah atau isu yang akan dibahas


Pidato persuasif harus memiliki latar belakang atau konteks yang jelas mengenai topik yang dibahas. Pembicara harus menjelaskan apa masalah atau isu yang ada, mengapa itu penting, dan bagaimana cara menyelesaikannya. 


Contohnya: “Saat ini, banyak orang yang mengalami masalah kesehatan akibat polusi udara”, “Salah satu faktor penyebab polusi udara adalah penggunaan kendaraan bermotor”, “Untuk mengurangi polusi udara, kita harus beralih ke kendaraan ramah lingkungan”, dan sebagainya.


4. Menggunakan data atau fakta yang valid


Pidato persuasif harus didukung oleh data atau fakta yang valid dan relevan dengan topik yang dibahas. Pembicara harus menyebutkan sumber atau referensi dari data atau fakta tersebut agar lebih meyakinkan pendengar. 


Contohnya: “Menurut data dari Badan Lingkungan Hidup Nasional, tingkat polusi udara di Indonesia mencapai 150 mikrogram per meter kubik pada tahun 2023”, 

“Menurut penelitian dari Universitas Indonesia, penggunaan kendaraan ramah lingkungan dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 50 persen”, dan sebagainya.


5. Menggunakan teknik retorika


Pidato persuasif harus menggunakan teknik retorika atau gaya bahasa yang dapat menarik perhatian dan emosi pendengar. Pembicara harus menggunakan kata-kata yang kuat, berirama, dan bermakna.


Contohnya: “Polusi udara bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah kemanusiaan”, “Kendaraan ramah lingkungan bukan hanya pilihan, tetapi juga kewajiban”, “Jangan biarkan masa depan kita tercemar oleh asap hitam”, dan sebagainya. 


Struktur Pidato Persuasif


Setelah mengetahui ciri ciri pidato persuasif, Anda juga harus mengetahui struktur pidato persuasif atau isi pidato persuasif agar dapat menyusun pidato Anda dengan baik. 


Apa itu Isi Teks Pidato Persuasif?


Isi pidato persuasif adalah bagian dari pidato yang berisi pesan atau argumen yang disampaikan oleh pembicara kepada pendengar. 


Isi pidato persuasif harus sesuai dengan tujuan, audiens, topik, dan situasi dari pidato. Isi pidato persuasif juga harus didukung oleh data atau fakta yang valid dan relevan.


Isi atau struktur pidato persuasif umumnya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:


Pembukaan


Bagian ini berisi salam, perkenalan diri, tujuan pidato, dan pengait atau hook yang dapat menarik perhatian pendengar. 


Contohnya: “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Saya Rizky, siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 1 Jakarta. Hari ini, saya ingin berbicara tentang mengapa kita harus membaca buku. Tahukah Anda bahwa membaca buku adalah salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kita?”


Isi


Bagian ini berisi penjelasan atau argumentasi mengenai topik yang dibahas. Pembicara harus menyampaikan poin-poin utama yang mendukung tujuan pidato, disertai dengan data atau fakta yang valid dan relevan. Pembicara juga harus menggunakan teknik retorika untuk mempengaruhi pendengar. 


Contohnya: “Salah satu alasan mengapa kita harus membaca buku adalah karena membaca buku dapat meningkatkan pengetahuan kita. Buku adalah sumber informasi yang sangat kaya dan luas. Dengan membaca buku, kita dapat belajar banyak hal tentang berbagai bidang ilmu, sejarah, budaya, agama, seni, dan lain-lain.”


Penutup


Bagian ini berisi kesimpulan atau rangkuman dari pidato, serta ajakan atau rekomendasi kepada pendengar untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pembicara. Pembicara juga harus memberikan ucapan terima kasih dan salam penutup. 


Contohnya: “Karena itu, marilah kita melaksanakan peran kita sebaik-baiknya dalam arena pendidikan di Indonesia ini. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”


Jenis-Jenis Pidato Persuasif


Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis pidato persuasif yang perlu Anda ketahui:

  • Pidato Pemerintahan. Pidato pemerintahan adalah pidato yang berasal dari pemerintah untuk rakyat. Biasanya, pidato pemerintahan berisi informasi, imbauan, atau pesan dari pemerintah kepada masyarakat. Contoh pidato pemerintahan adalah pidato presiden, gubernur, bupati, atau pejabat lainnya dalam acara-acara kenegaraan.
  • Pidato Sambutan. Pidato sambutan adalah pidato yang disampaikan sebelum berlangsungnya suatu acara. Biasanya, pidato sambutan dilakukan oleh beberapa orang secara bergantian dan disesuaikan berdasarkan kedudukannya. Contoh pidato sambutan adalah pidato ketua panitia, tamu kehormatan, atau pembina dalam acara-acara resmi.
  • Pidato Instansi. Pidato instansi adalah pidato yang bersifat memberi penerangan, penjelasan, atau pendidikan. Biasanya, pidato instansi disampaikan oleh instansi baik lembaga kemasyarakatan, instansi pendidikan, hingga lembaga kesehatan. Contoh pidato instansi adalah pidato kepala sekolah, direktur perusahaan, atau dokter dalam acara-acara tertentu.
  • Pidato Ceramah. Pidato ceramah adalah pidato yang bersifat menjelaskan sesuatu di hadapan pendengar. Biasanya, pidato ceramah disampaikan oleh pemuka agama dalam acara-acara keagamaan. Contoh pidato ceramah adalah pidato ustadz, pastor, atau biksu dalam acara-acara ibadah.


Unsur-Unsur Pidato Persuasif


Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur pidato persuasif yang perlu Anda ketahui:

  • Tujuan. Unsur pertama dari pidato persuasif adalah tujuan. Tujuan adalah apa yang ingin Anda capai dengan pidato Anda. Tujuan ini harus jelas, spesifik, dan realistis. Tujuan ini juga harus sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan pendengar. Contohnya: “Tujuan saya berpidato hari ini adalah untuk meyakinkan Anda bahwa membaca buku adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kita semua.”
  • Audiens. Unsur kedua dari pidato persuasif adalah audiens. Audiens adalah orang-orang yang akan mendengarkan pidato Anda. Audiens ini harus dianalisis secara cermat dan mendalam. Anda harus mengetahui latar belakang, minat, sikap, harapan, dan tantangan mereka. Audiens ini juga harus disesuaikan dengan bahasa, gaya, dan teknik yang akan Anda gunakan dalam pidato Anda. Contohnya: “Audiens saya hari ini adalah para siswa SMA yang mungkin kurang tertarik untuk membaca buku.”
  • Topik. Unsur ketiga dari pidato persuasif adalah topik. Topik adalah hal yang akan Anda bahas dalam pidato Anda. Topik ini harus menarik, relevan, dan bermanfaat bagi audiens. Topik ini juga harus sesuai dengan tujuan Anda. Topik ini juga harus dibatasi agar tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Contohnya: “Topik yang akan saya bahas hari ini adalah mengapa kita harus membaca buku.”
  • Data. Unsur keempat dari pidato persuasif adalah data. Data adalah fakta-fakta yang mendukung topik Anda. Data ini harus valid, akurat, dan terpercaya. Data ini juga harus relevan dengan tujuan dan audiens Anda. Data ini juga harus disertai dengan sumber atau referensi yang jelas agar lebih meyakinkan pendengar. Contohnya: “Menurut data dari UNESCO, Indonesia termasuk negara dengan minat baca yang rendah. Rata-rata orang Indonesia hanya membaca 0,01 buku per tahun.”
  • Teknik Retorika. Unsur kelima dari pidato persuasif adalah teknik retorika. Teknik retorika adalah gaya bahasa yang dapat menarik perhatian dan emosi pendengar. Teknik retorika ini meliputi penggunaan kata-kata yang kuat, berirama, dan bermakna. Teknik retorika ini juga meliputi penggunaan majas, pertanyaan retoris, analogi, perbandingan, contoh, testimoni, humor, dan lain-lain. Contohnya: “Buku adalah sumber informasi yang sangat kaya dan luas. Dengan membaca buku, kita dapat belajar banyak hal tentang berbagai bidang ilmu, sejarah, budaya, agama, seni, dan lain-lain.”


Apa itu Metode Pidato Persuasif?


Metode pidato persuasif adalah cara atau teknik yang digunakan oleh pembicara dalam menyampaikan pidato persuasif. Metode ini berkaitan dengan persiapan, penyusunan, dan penyampaian pidato. Metode ini juga mempengaruhi kualitas, gaya, dan kesan dari pidato.


Ada beberapa metode pidato persuasif yang dapat Anda pilih dan gunakan sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kemampuan Anda. 


Berikut ini adalah beberapa metode pidato persuasif yang umum digunakan:

  • Metode Impromptu. Metode impromptu adalah metode yang dilakukan secara spontan atau tiba-tiba tanpa adanya persiapan apapun. Pembicara harus menyusun dan menyampaikan pidato sesuai dengan kondisi di lapangan. Metode ini cocok digunakan untuk pidato singkat, sederhana, dan informal. Metode ini juga mengandalkan kemampuan berpikir cepat, improvisasi, dan pengalaman pembicara.
  • Metode Memoriter. Metode memoriter adalah metode yang dilakukan dengan menghafal naskah pidato sebelumnya. Pembicara harus menguasai isi dan urutan dari naskah pidato. Metode ini cocok digunakan untuk pidato formal, resmi, dan penting. Metode ini juga mengandalkan kemampuan menghafal, konsentrasi, dan kepercayaan diri pembicara.
  • Metode Naskah. Metode naskah adalah metode yang dilakukan dengan membawa dan membaca naskah pidato saat menyampaikannya. Pembicara harus menulis naskah pidato dengan baik dan rapi. Metode ini cocok digunakan untuk pidato panjang, kompleks, dan detail. Metode ini juga mengandalkan kemampuan menulis, membaca, dan menyesuaikan naskah dengan situasi.
  • Metode Ekstemporan. Metode ekstemporan adalah metode yang dilakukan dengan membawa catatan atau kerangka pidato sebagai panduan. Pembicara harus menyusun poin-poin utama dari pidato sebelumnya. Metode ini cocok digunakan untuk pidato semi-formal, fleksibel, dan dinamis. Metode ini juga mengandalkan kemampuan berbicara, berargumen, dan berinteraksi dengan pendengar.


Apa itu Kaidah Kebahasaan Pidato Persuasif?


Kaidah kebahasaan pidato persuasif adalah aturan-aturan yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam pidato persuasif. 


Kaidah ini berkaitan dengan pemilihan kata, kalimat, dan gaya bahasa yang dapat menarik perhatian dan emosi pendengar. Kaidah ini juga berkaitan dengan penyesuaian bahasa dengan tujuan, audiens, topik, dan situasi dari pidato.


Ada beberapa kaidah kebahasaan pidato persuasif yang perlu Anda ketahui, yaitu:

  • Menggunakan nominalisasi. Nominalisasi adalah proses pembentukan nomina dari kelas kata lain menjadi nomina. Nominalisasi berfungsi untuk menghubungkan antarkalimat dalam pidato persuasif. Contohnya: “Kita bisa membantu menanggulangi banjir. Penanggulangan banjir perlu dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama agar dapat dirasakan manfaatnya.” Nominalisasi dari menanggulangi menjadi penanggulangan.
  • Menggunakan kalimat pasif. Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai tindakan atau perbuatan yang dinyatakan oleh predikat. Penggunaan kalimat pasif bertujuan agar informasi yang disampaikan menjadi lebih formal dan kuat. Contohnya: “Penganggulangan banjir perlu dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama agar dapat dirasakan manfaatnya. Kebiasaan membuang sampah di sungai harus dihentikan.”
  • Menggunakan pronomina. Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda; kata ganti seperti aku, engkau, dia , kami , kita , mereka. Dalam pidato persuasif, umumnya tidak digunakan pronomina persona pertama (saya), tetapi menggunakan pronomina yang menggambarkan sebagian anggota masyarakat, misalnya, dia, mereka, bangsa Indonesia, masyarakat Indonesia, warga negara. Contohnya: “Hal ini penting dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia agar tidak ada lagi sampah di sungai.”
  • Menggunakan istilah khusus sesuai dengan topik yang dibahas. Istilah khusus adalah kata atau frasa yang memiliki makna khusus dalam bidang tertentu. Penggunaan istilah khusus bertujuan untuk menunjukkan keahlian dan kredibilitas pembicara dalam topik yang dibahas. Contohnya: “Menurut data dari UNESCO, Indonesia termasuk negara dengan minat baca yang rendah. Rata-rata orang Indonesia hanya membaca 0,01 buku per tahun.” Istilah khusus seperti UNESCO dan minat baca.
  • Menggunakan sinonim. Sinonim adalah kata atau frasa yang memiliki makna sama atau hampir sama dengan kata atau frasa lain. Penggunaan sinonim bertujuan untuk menghindari pengulangan kata atau frasa yang monoton dan membosankan. Contohnya: “Buku adalah sumber informasi yang sangat kaya dan luas. Dengan membaca buku, kita dapat belajar banyak hal tentang berbagai bidang ilmu, sejarah, budaya, agama, seni, dan lain-lain.” Sinonim dari buku adalah sumber informasi.
  • Menggunakan kata benda abstrak. Kata benda abstrak adalah kata benda yang tidak dapat diraba, dilihat, atau didengar oleh indra. Kata benda abstrak biasanya menggambarkan konsep, ide, perasaan, atau kualitas. Penggunaan kata benda abstrak bertujuan untuk menimbulkan kesan yang mendalam dan berkesan pada pendengar. Contohnya: “Buku adalah guru bagi jiwa kita. Dengan membaca buku, kita dapat menimba nilai-nilai moral dan etika yang baik.” Kata benda abstrak seperti jiwa, nilai, moral, dan etika.
  • Menggunakan kata emotif. Kata emotif adalah kata yang dapat menimbulkan atau menggambarkan emosi atau perasaan. Kata emotif biasanya digunakan untuk mempengaruhi atau membangkitkan emosi pendengar. Contohnya: “Kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Kita harus menjaga dan melestarikan warisan leluhur kita ini.” Kata emotif seperti bangga, luar biasa, dan warisan.


Baca juga: Cara Menyusun Pidato Persuasif


Demikianlah artikel tentang teks pidato persuasif: pengertian, ciri-ciri, struktur, jenis, unsur dan metodenya. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

0 comments