Apa yang dimaksud dengan paragraf deduktif?
Dalam sebuah paragraf, terdapat beberapa kalimat. Dari beberapa kalimat, biasanya terdapat kalimat yang mengandung gagasan utama.
Gagasan utama merupakan ide pokok dari gagasan-gagasan lainnya. Gagasan utama kemudian dapat dikembangkan dengan gagasan lain yang bersifat pendukung (hal-hal khusus).
Gagasan pendukung menjadi semacam penjelas atau pemaparan yang lebih jelas dan mendalam dari gagasan utama. Gagasan pendukung dapat ditemukan dalam alasan dan perincian atau contoh dari sebuah uraian, yang bersumber dari gagasan utama.
Hal tersebut merupakan penjelasan dari paragraf deduktif. Jadi, paragraf deduktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat atau gagasan yang bersifat umum dan dilanjutkan dengan kalimat atau gagasan yang bersifat khusus.
Pengertian Paragraf Deduktif
Apa itu paragraf deduktif? Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di awal paragraf kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Pola paragraf deduktif: umum-khusus.
Paragraf deduktif disusun mengikuti pola penalaran deduktif, yaitu penguraian ke dalam bukti, fakta, data empiris khusus dari sebuah kesimpulan umum yang disajikan. Dengan demikian, penyajian paragraf diawali dengan sebuah kalimat berisi kesimpulan umum untuk diuraikan, dijelaskan, atau dibuktikan dalam kalimat penjelasnya yang bersifat khusus.
Intinya paragraf deduktif letak gagasan utamanya berada di bagian awal paragraf.
Ciri-ciri Paragraf Deduktif
Adapun ciri-cirinya adalah:
- Kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
- Kalimatnya disusun mulai dari pernyataan umum kemudian penjelasan.
Jenis Paragraf Deduktif
Berdasarkan kalimat penjelasnya, paragraf deduktif dapat digolongan menjadi tiga bagian, yaitu paragraf contoh, rincian, dan alasan.
1) Paragraf Deduktif Pola Contoh
Contohnya:
Keterampilan atau keahlian seorang tidak hanya ditentukan oleh bakat, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan yang membentuknya. Kemampuan awal akan terbentuk menjadi keterampilan yang baik apabila didukung oleh lingkungan kondusif. Sebaliknya, kemampuan awal yang tidak dikembangkan akan sia-sia dan akhirnya hilang. Misalnya, Sutardji Calzoum Bachri menjadi penyair terkenal karena belajar kepada Ibrahim Sattah. Chairil banyak belajar kepada Sutardji. Begitu juga dengan Emha yang menjadi sastrawan terkenal karena belajar bersama teman seangkatannya.
2) Paragraf Deduktif Pola Rincian
Contohnya:
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga kerja (AFLA) adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
3) Paragraf Deduktif Pola Alasan
Contohnya:
Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang harus diwaspadi oleh orang tua. Masyarakat termasu klingungan pendidikan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Orang tua telah berusaha mendidik anak dengan memberikan contoh yang baik. Sekolah juga selalu mengajarkan pola perilaku yang baik. Akan tetapi, semua itu akan sia-sia bila anak dibiarkan berada dalam lingkungan masyarakat yang tidak baik.
Contoh Paragraf Deduktif
Brokoli termasuk sayuran dengan kandungan antioksidan tinggi sehingga cara memasaknya harus benar. Usahakan agar teksturnya matang, tetapi jangan sampai mengurangi atau menghabiskan kandungan gizinya. Sayuran ini lebih tepat dimasak jenis rebus setengah matang sebelum dikonsumsi. Segera tiriskan dan siram dnegan air dingin agar tetap berwarna cantik dan bentuknya tidak hancur. Cara memotong brokoli juga harus benar yaitu mengikuti tangkainya. Selain memengaruhi kesegaran, tangai brokoli juga berfungsi sebagai hiasan untuk menambah selera makan.
Kegiatan seorang penulis dapat disamakan dengan seorang petani yang mencangkul sawah ladangnya. Pak tani akan bertenaga kalau cukup makan dan minum. Bila kurang makan dan minum, ia akan cepat lelah, letih, dan loyo. Demikian pula seorang penulis. Bila penulis sedikit membaca, kurang melakukan riset untuk bahas tulisannya, dan tidak sensitif terhadap lingkungannya, tentu saja ia akan kehabisan ide.
Baca juga: Contoh Paragraf Deduktif Lengkap
Demikianlah artikel kali ini tentang paragraf deduktif, mulai dari pengertiannya, ciri-ciri, jenis/macam, dan contohnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
0 comments