Contoh cerpen cinta - Cerita pendek atau cerpen menurut Sumardjo dan Saini adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi akan tetapi bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun yang mana ceritanya relatif singkat atau pendek.
Tujuan dibuatnya cerita pendek adalah untuk mengungkapkan perasaan penulis cerpen dalam menuangkan imajinasi/penghayalan pada sebuah cerita dan dapat menghibur para pembaca sehingga pembaca dapat memperoleh hiburan serta teguran/nasihat dari sebuah teks cerpen.
Kumpulan contoh cerpen cinta yang akan kami bagikan meliputi cerpen cinta segitiga, romantis, sedih, cinta pertama dan sejati. Nah, tak perlu berlama-lama lagi berikut 5 contoh cerpen cinta singkat.
Namaku Erik Setiawan. Aku adalah siswa di salah satu SMA di Tangerang. Aku adalah siswa yang cukup terkenal di sekolah karena kenalakanku. Banyak orang yang menjauhiku, tetapi tidak untuk orang yang kusuka bernama Anggita Saraswati.
Pagi ini aku sengaja berangkat lebih awal karena lupa membuat PR, hal yang biasa bagiku. Hari ini semua pelajaran membosankan seperti biasanya. Dan setelah selesai sekolah, aku pulang ke rumah, tepat pada pukul 12.00 siang.
Nanti malam adalah malam minggu, malam yang sering disebut-sebut sebagai malam yang jahat untuk para jomblo. Walaupun aku jomblo sebenarnya ada perempuan yang setia menemaniku, namanya Anggita Saraswati. Rencananya nanti malam aku akan mengungkapkan perasaanku padanya. Aku dan Gita berteman sejak kami masuk SMA.
Tepat pukul 20.00 malam , aku mengajak Gita untuk pergi ke sebuah restoran. Setelah sampai tanpa bicara apapun kami langsung masuk. Ketika kami sedang mengobrol, seorang pelayan berbicara pada Gita.
"Maaf dengan mba Anggita Saraswati?"
"Iya, saya sendiri mas. Maaf ada apa ya?"
Aku langsung izin ke toilet. Rencanaku ternyata berhasil, semoga Gita senang dengan hadiahku kepadanya.
Setelah momen indah itu hampir selesai, aku langsung menghampiri Gita.
"Kamu suka kejutannya?"
"Oh, ini kejutan dari kamu rik?"
"Iya sayang, dari Erik Setiawan, orang yang mencintaimu Anggita Saraswati"
"Maksud kamu apa Rik?"
"Aku, Erik Setiawan malam minggu jam 10 malam tanggal 9 Juni 2016 menembak Anggita Saraswati, siswi SMA Tangerang yang lahir pada tanggal 9 Juni 1998. Aku Erik Setiawan menyatakan bahwa Erik menyukai, menyayangi dan mencintai Anggita Saraswati. Maukah kamu menerima cintaku, wahai pujaan hatiku?"
"(dengan muka merah tersipu malu) iya Erik sayang. Aku terima cintamu"
Saat itu, para pelayan dan teman-teman sekolahku bertepuk tangan, suara petasanpun kembali bergemuruh, suasana yang tidak bisa kulupakan. Aku sengaja menembaknya pada tanggal ini, karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Acara itu selesai pukul 12 malam. Aku mengantar Gita pulang ke rumah. Dan sejak saat itu kami berdua resmi berpacaran dan hubungan kami baik-baik saja sampai saat ini.
Cerpen Karangan: Salsa Dilah
Seorang gadis berlari dengan berderai air mata. Hatinya terasa sakit setelah berkali-kali dikhianati kekasihnya.
"Selly, tunggu. Dengerin penjelasan aku dulu.."Ucap lelaki bertubuh tinggi dengan nafas terengah.
Selly berhenti sejenak dan menoleh, "Apa lagi, aku udah bosen denger janji-janjimu,"
"Semuanya PALSU." Lanjut Selly dengan menekan ucapan palsu. Dan berlalu meninggalkan lelaki tinggi itu.
"Selly, tunggu..." Lelaki itu mengejar Selly dengan seluruh tenaganya.
Mereka berdua tak sadar, mereka berada di tengah jalan raya.
Selly terus berlari tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Sampai akhirnya...
Bruakkk.....
Sebuah truck bermuatan kayu melindas sebagian tubuh korban tabrakan itu.
To..loong.." Ucap orang itu lemah.
Selly berlari ke arah kerumunan orang-orang di sekitar jalan raya.
"A....a...ndre," Selly berkata dengan kesusahan.
"Selly, ma..afin...aku," Andre berucap dengan nafas tersengal. "I LOVE YOU." Andre melanjutkan.
Saat itu juga Andre menghembuskan nafas terakhirnya. Selly diam mamtung. Setetes air mata keluar dari sudut matanya. Setelah sekian lama ia merasakan sakit ia tidak pernah merasa sesakit ini. Andre sudah tiada. Sekarang tidak ada lagi yang menyakiti Selly.
Hari telah berganti minggu, minggu telah berganti bulan. Tidak terasa sudah 2 bulan Andre meningallkan Selly selamanya.
Seorang wanita seumuran dengan Selly, menghampiri Selly dan membawa sebuah bungkusan. "Hai, Sel.. Apa kabar?," Ucap wanita tadi. "Emm, nama gue Lilly. Gue mau ngasih barang titipan abang gue nih." ucap wanita tadi sambil menyerahkan sebuah bungkusan ke arah Selly.
"Bukan nya lo yang jadi selingkuhan Andre. Dan tunggu siapa abang lo?" Selly berucap dengan kasar.
"Gue bukan selingkuhannya bang Andre. Tapi, gue adeknya. Dan terima ini." Ucap Lilly sambil menyerahkan sebuah bingkisan kearah Selly.
Selly. membuka dan menemukan sebuah Card Memori. Selly segera memasang Card Memroi itu pada ponselnya dan betapa terkejutnya dia.
Andre memberi foto-foto kenangan mereka. Dari awal pacaran hingga mereka berantem.
"Itu, kejutan dari abang gue. Dan, pesen dia ke elo, lo harus jaga Card Memori itu." Ucap Lilly dan berlalu pergi.
Selly terpaku dan ia kembali menangis dan menyesali perbuatannya.
Cerpen Karangan: Dinda Trika
Disaat angin berhembus dari laut bersamaan dengan matahari yang meninggalkan peraduannya. Menyinari separuh permukaan bumi, meneteskan butiran-butiran embun yang jatuh dari langit, warna hijau berseri menghiasi tanah yang membentang luas tak terhingga.
Berdiri sebuah rumah sederhana terbuat dari kayu pohon jati berkualitas rendahan yang sewaktu-waktu akan roboh ditiup angin maupun karena dimakan usia. Di sanalah sepasang suami istri bernama Zaini dan Azzahra menjalani kehidupan di sisa usianya.
Pada musim kemarau, mereka terbangun melihat kebun yang tak lagi menghasilkan apapun. Padahal hanya kebun itulah yang menjadi sumber kebutuhan mereka sehari-hari. Sedih dan rasa putus asa menyelimuti suasana hati mereka.
"Azzahra, tolong buatkan aku segelas teh hangat" pinta Zaini.
Dengan langkah gemulai Azzahra membawa segelas teh hangat yang diinginkan suaminya. Segera Zaini meminum teh itu sebelum kehangatannya mulai hilang.
"Kok, rasanya begini?" bertanya dan memandang Zahra dengan tatapan sedingin es.
"Kita saat ini kehabisan gula dan bahan dapur lainnya." jawabnya dengan lembut.
Ditatapnya lagi Azzahra, gadis berusia dua puluh empat tahun yang dinikahinya satu tahun lalu, meski bibirnya tak semerah buah naga, juga kulit dna rambutnya tak seputih salju dan selembut sutra. Tetapi, Zaini sangat mencintai Zahra begitu pula dirinya. Meskipun kemiskinan menjerat mereka berdua, Azzahra rela menyisakan hidupnya bersama Zaini hingga ajal menjemput. Dengan rasa ikhlas Zaini meminum teh buatan istrinya tersebut.
Karena malam telah menyelimuti, Azzahra beranjak dari tempat duduknya dan meminta izin untuk beristirahat terlebih dahulu.
Zaini terduduk membisu memandang gelasnya yang kosong, hingga saat ini Zaini merasa bahwa menit-menit yang berlalu pada saat itu adalah menit-menit terpanjang dalam hidupnya.
Detik-detik berjalan dengan sangat lambat, jedanya bagaikan seumur hidup. Terlintas di pikirannya hidup berbahagia selamanya. Melihat ketabahan dan senyuman Azzahra membuat Zaini semakin bersemangat melawan kerasnya dunia. Suka, duka, dan cinta ikhlas dijalani. Meski hasilnya akan terkubur di dalam tanah pada suatu hari nanti.
Cerpen Karangan: Adi Syaiful Iman
Seperti biasa, hari senin merupakan hari yang buruk bagiku kamar seketika berubah menjadi kapal pecah, mencari kaus kaki dan dasi yang tiba-tiba menghilang entah kemana. Aku berlari menuruni anak tangga dengan sangat terburu-buru dengan tangan yang sibuk merapikan dasi, aku segera berlari menuju meja makan, sekedar untuk mengambil sandwich dan meminum segelas susu dengan sangat terburu-buru.
Hari ini jalanan Bandung cukup padat sehingga membuat aku terjebak macet. Aku mendengus kesal segera aku turun dari mobil, kudapati seorang pria yang sedang mengendarai motor sport, ya dia Roya, nama panjangnya Roya Dailis Azwir. Sudah lama aku menyukainya mungkin sejak SMP kelas 1 sampai sekarang SMA kelas 1. Aku segera berteriak memanggil-manggil namanya hingga suatu saat ia menghentikan motornya.
Dilihatnya aku yang sedang berlari ke arahnya ia segera melepas helmnya.
"Ada apa sa?". Tanyanya sedikit kebingungan.
"Gue ikut ke sekolah sama lo yah? Kalo bareng sama bokap .Bisa telat."
"Hmm. yaudah ayo naik."
Sungguh senangnya bukan main, jantungku berdegup kencang, darahku berdesir deras. Hatiku mulai tak karuan. Setelah aku menaiki motornya ia melihat ke arahku lewat kaca spionnya.
"Udah?." Tanyanya dengan suara khasnya.
"Em... udah." Jawabku.
"Ya uda turun hahaha."
Ia tertawa. Reflek aku langsung menoyor kepalanya yang dibalut helm itu.
Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi sehingga kejadian ini membuatku harus memeluknya erat dari belakang. Ini kejadian yang tak akan pernah aku lupakan. Lagi-lagi jantungku berpacu tak karuan, rasanya seperti dalam mimpi bisa berduaan dengannya.
Kini baru kusadari. Kupikir ia benar-benar mencintaiku tapi ternyata tebakank usalah. Roya tidak mencintaiku. Aku salah mengartikan maksud di dalam hatinya. Untuk apa aku menunggu selama 3 tahun lebih jika dia sendiri tidak mempunyai rasa yang sama.
Padahal aku sangat berharap padanya, berharap ia mempunyai rasa yang sama. Jadi untuk apa dia memberi harapan jika tidak menyukaiku? Disitu awal mula aku merasa terpukul. Terpukul karena telh terjebak dalam cinta yang salah.
Roya adalah Cinta Pertamaku. Aku sangat mecintainya. Dan dia pun tahu jika aku mencintainya, tetapi kenapa dia tidak membalas cintaku? Sejak hari itu, aku sudah mulai terbiasa tidak mendapat kabar darinya. Hatiku terasa hampa mendengar namanya saja air mata ini selalu menetesi pipiku.
Dan sampai saat ini aku masih mencintainya, walau dia sendiri tidak mencintaiku. Dan akhirnya dia bahagia dengan seorang wanita yang lebih feminim dariku. Sedangkan aku? Aku masih menunggunya kembali pulang ke dalam hatiku.
Cerpen Karangan: Elsa Puspita
Aku menemui Rosita, setelah kembali ke kota ini. Dengan maksud ingin melamarnya, Rosita menyuruhku menunggu di taman, tempat biasa kami bertemu dulu, Rosita datang diantar Riko sahabatku.
"Makasih rik, udah ngantar Rosita kesini."
Tak ada jawaban dari Riko, dan aku tidak terlalu memperdulikannya.
Kemudian kugenggam kedua tangan Rosita, aku berusaha menenangkan diriku sendiri, kemudian mulai berbicara.
"Ros mari kita berbicara serius sekarang."
"Mau bicara apa dim?"
"Aku udah lama meninggalkan kota ini, dengan membawa satu cita-cita yang menjadi bekal kepergianku di tanah rantau."
"Maksudnya?"
"Aku menabung separuh uang dari penghasilan kerjaku, dan hasilnya."
Aku berjongkok dihadapannya dengan tangan kiriku menggenggam tangan kiri Rosita, dan tangan kanan mengeluarkan sesuatu dari kantong jaketku.
"Aku membeli cincin ini untuk melamarmmu."
Rosita tidak kaget, bahkan wajahnya datar saja setelah aku mengutarakan niat seriusku dari pembicaraan ni.
"Apa kamu gak bahagia, Ros?
"Dimas maafkan aku."
"Untuk apa?"
"Maafkan aku untuk semua yang telah terjadi."
"Maksudmu?"
Rostia melepaskan tangannya dari genggaman tanganku dengna pelan. Air mata membasahi pipinya, dan kemudian Rosita menundukan wajahnya.
"Lebih baik kita akhiri semuanya sekarang, dan ini adalah pertemuan terakir kita sebagai sepasang kekasih."
Langit yang mendung meluapkan tetesan air hujan, membasahi tubuh kami bertiga, sehingga membuat aku sulit untuk membedakan air hujan dengan air mata Rosita.
"Kenapa kamu ingin mengakhiri semuanya?"
"Aku merasa berdosa telah melakukannya."
"Apa yang sebenarnya terjadi selama aku di perantauan?"
"Seharusnya kamu peka terhadap kepergianmu membuatku kesepian dim, aku membutuhkan kasih sayang."
"Dan?"
"Dan aku menjalin hubungan dengan sahabatmu, Riko."
Rosita bicara dengan menggandeng tangan Riko yang ada di sebelahnya, dengan kepala bersandar di bahu kiri iko. Kemudian Riko menepuk bahuku, dengan tangan kanannya.
"Kemudian kami berdua melakukan sesuatu di luar nalar, kamu harus memahaminya dim, dan semoga kamu juga memaafkan kami."
Riko berbicara, dengan mengubah tepukan tangannya menjadi remasan dibahuku.
"Aku tidak mengerti maksud kalian?"
"Hari minggu kami akan menikah." Ucap Riko, menunduk tak berani menatapku.
Bagai petir yang menyambar, rasa sakit ini terasa begitu pedih, tetapi aku harus membuka mataku, untuk menyadari kenyataannya.
"Kalian pasti bercanda kan?"
"Kami serius dim, dan maaf kami harus pergi sekarang." Ucap Riko menegaskan dengan nada tinggi. Riko dan Rosita beranjak pergi, berjalan melewatiku.
"Tunggu."
Merekapun menghentikan langkah kakinya.
"Jika cinta adalah doa. Aku akan berdoa, semoga kalian berbahagia dengan pernikahan kalin, maaf aku tak bisa hadir di hari pernikahan kalin."
Setelah mendengar ucapan dariku, mereka pergi meninggalkanku di taman ini, dan tubuhku ambruk di atas genangan air hujan sore di taman, kota ini.
Cerpen Karangan: Pandi Alfandi
Contents
Tujuan dibuatnya cerita pendek adalah untuk mengungkapkan perasaan penulis cerpen dalam menuangkan imajinasi/penghayalan pada sebuah cerita dan dapat menghibur para pembaca sehingga pembaca dapat memperoleh hiburan serta teguran/nasihat dari sebuah teks cerpen.
Kumpulan contoh cerpen cinta yang akan kami bagikan meliputi cerpen cinta segitiga, romantis, sedih, cinta pertama dan sejati. Nah, tak perlu berlama-lama lagi berikut 5 contoh cerpen cinta singkat.
Contoh Cerpen Cinta Romantis
1. Bahagianya Memilikimu
Namaku Erik Setiawan. Aku adalah siswa di salah satu SMA di Tangerang. Aku adalah siswa yang cukup terkenal di sekolah karena kenalakanku. Banyak orang yang menjauhiku, tetapi tidak untuk orang yang kusuka bernama Anggita Saraswati.
Pagi ini aku sengaja berangkat lebih awal karena lupa membuat PR, hal yang biasa bagiku. Hari ini semua pelajaran membosankan seperti biasanya. Dan setelah selesai sekolah, aku pulang ke rumah, tepat pada pukul 12.00 siang.
Nanti malam adalah malam minggu, malam yang sering disebut-sebut sebagai malam yang jahat untuk para jomblo. Walaupun aku jomblo sebenarnya ada perempuan yang setia menemaniku, namanya Anggita Saraswati. Rencananya nanti malam aku akan mengungkapkan perasaanku padanya. Aku dan Gita berteman sejak kami masuk SMA.
Tepat pukul 20.00 malam , aku mengajak Gita untuk pergi ke sebuah restoran. Setelah sampai tanpa bicara apapun kami langsung masuk. Ketika kami sedang mengobrol, seorang pelayan berbicara pada Gita.
"Maaf dengan mba Anggita Saraswati?"
"Iya, saya sendiri mas. Maaf ada apa ya?"
Aku langsung izin ke toilet. Rencanaku ternyata berhasil, semoga Gita senang dengan hadiahku kepadanya.
Setelah momen indah itu hampir selesai, aku langsung menghampiri Gita.
"Kamu suka kejutannya?"
"Oh, ini kejutan dari kamu rik?"
"Iya sayang, dari Erik Setiawan, orang yang mencintaimu Anggita Saraswati"
"Maksud kamu apa Rik?"
"Aku, Erik Setiawan malam minggu jam 10 malam tanggal 9 Juni 2016 menembak Anggita Saraswati, siswi SMA Tangerang yang lahir pada tanggal 9 Juni 1998. Aku Erik Setiawan menyatakan bahwa Erik menyukai, menyayangi dan mencintai Anggita Saraswati. Maukah kamu menerima cintaku, wahai pujaan hatiku?"
"(dengan muka merah tersipu malu) iya Erik sayang. Aku terima cintamu"
Saat itu, para pelayan dan teman-teman sekolahku bertepuk tangan, suara petasanpun kembali bergemuruh, suasana yang tidak bisa kulupakan. Aku sengaja menembaknya pada tanggal ini, karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Acara itu selesai pukul 12 malam. Aku mengantar Gita pulang ke rumah. Dan sejak saat itu kami berdua resmi berpacaran dan hubungan kami baik-baik saja sampai saat ini.
Cerpen Karangan: Salsa Dilah
Back to Content ↑
Contoh Cerpen Cinta Sedih
2. Tinggal Kenangan
Seorang gadis berlari dengan berderai air mata. Hatinya terasa sakit setelah berkali-kali dikhianati kekasihnya.
"Selly, tunggu. Dengerin penjelasan aku dulu.."Ucap lelaki bertubuh tinggi dengan nafas terengah.
Selly berhenti sejenak dan menoleh, "Apa lagi, aku udah bosen denger janji-janjimu,"
"Semuanya PALSU." Lanjut Selly dengan menekan ucapan palsu. Dan berlalu meninggalkan lelaki tinggi itu.
"Selly, tunggu..." Lelaki itu mengejar Selly dengan seluruh tenaganya.
Mereka berdua tak sadar, mereka berada di tengah jalan raya.
Selly terus berlari tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Sampai akhirnya...
Bruakkk.....
Sebuah truck bermuatan kayu melindas sebagian tubuh korban tabrakan itu.
To..loong.." Ucap orang itu lemah.
Selly berlari ke arah kerumunan orang-orang di sekitar jalan raya.
"A....a...ndre," Selly berkata dengan kesusahan.
"Selly, ma..afin...aku," Andre berucap dengan nafas tersengal. "I LOVE YOU." Andre melanjutkan.
Saat itu juga Andre menghembuskan nafas terakhirnya. Selly diam mamtung. Setetes air mata keluar dari sudut matanya. Setelah sekian lama ia merasakan sakit ia tidak pernah merasa sesakit ini. Andre sudah tiada. Sekarang tidak ada lagi yang menyakiti Selly.
Hari telah berganti minggu, minggu telah berganti bulan. Tidak terasa sudah 2 bulan Andre meningallkan Selly selamanya.
Seorang wanita seumuran dengan Selly, menghampiri Selly dan membawa sebuah bungkusan. "Hai, Sel.. Apa kabar?," Ucap wanita tadi. "Emm, nama gue Lilly. Gue mau ngasih barang titipan abang gue nih." ucap wanita tadi sambil menyerahkan sebuah bungkusan ke arah Selly.
"Bukan nya lo yang jadi selingkuhan Andre. Dan tunggu siapa abang lo?" Selly berucap dengan kasar.
"Gue bukan selingkuhannya bang Andre. Tapi, gue adeknya. Dan terima ini." Ucap Lilly sambil menyerahkan sebuah bingkisan kearah Selly.
Selly. membuka dan menemukan sebuah Card Memori. Selly segera memasang Card Memroi itu pada ponselnya dan betapa terkejutnya dia.
Andre memberi foto-foto kenangan mereka. Dari awal pacaran hingga mereka berantem.
"Itu, kejutan dari abang gue. Dan, pesen dia ke elo, lo harus jaga Card Memori itu." Ucap Lilly dan berlalu pergi.
Selly terpaku dan ia kembali menangis dan menyesali perbuatannya.
Cerpen Karangan: Dinda Trika
Back to Content ↑
Contoh Cerpen Cinta Sejati
3. Selalu Bersama
Disaat angin berhembus dari laut bersamaan dengan matahari yang meninggalkan peraduannya. Menyinari separuh permukaan bumi, meneteskan butiran-butiran embun yang jatuh dari langit, warna hijau berseri menghiasi tanah yang membentang luas tak terhingga.
Berdiri sebuah rumah sederhana terbuat dari kayu pohon jati berkualitas rendahan yang sewaktu-waktu akan roboh ditiup angin maupun karena dimakan usia. Di sanalah sepasang suami istri bernama Zaini dan Azzahra menjalani kehidupan di sisa usianya.
Pada musim kemarau, mereka terbangun melihat kebun yang tak lagi menghasilkan apapun. Padahal hanya kebun itulah yang menjadi sumber kebutuhan mereka sehari-hari. Sedih dan rasa putus asa menyelimuti suasana hati mereka.
"Azzahra, tolong buatkan aku segelas teh hangat" pinta Zaini.
Dengan langkah gemulai Azzahra membawa segelas teh hangat yang diinginkan suaminya. Segera Zaini meminum teh itu sebelum kehangatannya mulai hilang.
"Kok, rasanya begini?" bertanya dan memandang Zahra dengan tatapan sedingin es.
"Kita saat ini kehabisan gula dan bahan dapur lainnya." jawabnya dengan lembut.
Ditatapnya lagi Azzahra, gadis berusia dua puluh empat tahun yang dinikahinya satu tahun lalu, meski bibirnya tak semerah buah naga, juga kulit dna rambutnya tak seputih salju dan selembut sutra. Tetapi, Zaini sangat mencintai Zahra begitu pula dirinya. Meskipun kemiskinan menjerat mereka berdua, Azzahra rela menyisakan hidupnya bersama Zaini hingga ajal menjemput. Dengan rasa ikhlas Zaini meminum teh buatan istrinya tersebut.
Karena malam telah menyelimuti, Azzahra beranjak dari tempat duduknya dan meminta izin untuk beristirahat terlebih dahulu.
Zaini terduduk membisu memandang gelasnya yang kosong, hingga saat ini Zaini merasa bahwa menit-menit yang berlalu pada saat itu adalah menit-menit terpanjang dalam hidupnya.
Detik-detik berjalan dengan sangat lambat, jedanya bagaikan seumur hidup. Terlintas di pikirannya hidup berbahagia selamanya. Melihat ketabahan dan senyuman Azzahra membuat Zaini semakin bersemangat melawan kerasnya dunia. Suka, duka, dan cinta ikhlas dijalani. Meski hasilnya akan terkubur di dalam tanah pada suatu hari nanti.
Cerpen Karangan: Adi Syaiful Iman
Back to Content ↑
Contoh Cerpen Cinta Pertama
4. Cinta Pertama
Seperti biasa, hari senin merupakan hari yang buruk bagiku kamar seketika berubah menjadi kapal pecah, mencari kaus kaki dan dasi yang tiba-tiba menghilang entah kemana. Aku berlari menuruni anak tangga dengan sangat terburu-buru dengan tangan yang sibuk merapikan dasi, aku segera berlari menuju meja makan, sekedar untuk mengambil sandwich dan meminum segelas susu dengan sangat terburu-buru.
Hari ini jalanan Bandung cukup padat sehingga membuat aku terjebak macet. Aku mendengus kesal segera aku turun dari mobil, kudapati seorang pria yang sedang mengendarai motor sport, ya dia Roya, nama panjangnya Roya Dailis Azwir. Sudah lama aku menyukainya mungkin sejak SMP kelas 1 sampai sekarang SMA kelas 1. Aku segera berteriak memanggil-manggil namanya hingga suatu saat ia menghentikan motornya.
Dilihatnya aku yang sedang berlari ke arahnya ia segera melepas helmnya.
"Ada apa sa?". Tanyanya sedikit kebingungan.
"Gue ikut ke sekolah sama lo yah? Kalo bareng sama bokap .Bisa telat."
"Hmm. yaudah ayo naik."
Sungguh senangnya bukan main, jantungku berdegup kencang, darahku berdesir deras. Hatiku mulai tak karuan. Setelah aku menaiki motornya ia melihat ke arahku lewat kaca spionnya.
"Udah?." Tanyanya dengan suara khasnya.
"Em... udah." Jawabku.
"Ya uda turun hahaha."
Ia tertawa. Reflek aku langsung menoyor kepalanya yang dibalut helm itu.
Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi sehingga kejadian ini membuatku harus memeluknya erat dari belakang. Ini kejadian yang tak akan pernah aku lupakan. Lagi-lagi jantungku berpacu tak karuan, rasanya seperti dalam mimpi bisa berduaan dengannya.
Kini baru kusadari. Kupikir ia benar-benar mencintaiku tapi ternyata tebakank usalah. Roya tidak mencintaiku. Aku salah mengartikan maksud di dalam hatinya. Untuk apa aku menunggu selama 3 tahun lebih jika dia sendiri tidak mempunyai rasa yang sama.
Padahal aku sangat berharap padanya, berharap ia mempunyai rasa yang sama. Jadi untuk apa dia memberi harapan jika tidak menyukaiku? Disitu awal mula aku merasa terpukul. Terpukul karena telh terjebak dalam cinta yang salah.
Roya adalah Cinta Pertamaku. Aku sangat mecintainya. Dan dia pun tahu jika aku mencintainya, tetapi kenapa dia tidak membalas cintaku? Sejak hari itu, aku sudah mulai terbiasa tidak mendapat kabar darinya. Hatiku terasa hampa mendengar namanya saja air mata ini selalu menetesi pipiku.
Dan sampai saat ini aku masih mencintainya, walau dia sendiri tidak mencintaiku. Dan akhirnya dia bahagia dengan seorang wanita yang lebih feminim dariku. Sedangkan aku? Aku masih menunggunya kembali pulang ke dalam hatiku.
Cerpen Karangan: Elsa Puspita
Back to Content ↑
Contoh Cerpen Cinta Segitiga
5. Takdir Kita
Aku menemui Rosita, setelah kembali ke kota ini. Dengan maksud ingin melamarnya, Rosita menyuruhku menunggu di taman, tempat biasa kami bertemu dulu, Rosita datang diantar Riko sahabatku.
"Makasih rik, udah ngantar Rosita kesini."
Tak ada jawaban dari Riko, dan aku tidak terlalu memperdulikannya.
Kemudian kugenggam kedua tangan Rosita, aku berusaha menenangkan diriku sendiri, kemudian mulai berbicara.
"Ros mari kita berbicara serius sekarang."
"Mau bicara apa dim?"
"Aku udah lama meninggalkan kota ini, dengan membawa satu cita-cita yang menjadi bekal kepergianku di tanah rantau."
"Maksudnya?"
"Aku menabung separuh uang dari penghasilan kerjaku, dan hasilnya."
Aku berjongkok dihadapannya dengan tangan kiriku menggenggam tangan kiri Rosita, dan tangan kanan mengeluarkan sesuatu dari kantong jaketku.
"Aku membeli cincin ini untuk melamarmmu."
Rosita tidak kaget, bahkan wajahnya datar saja setelah aku mengutarakan niat seriusku dari pembicaraan ni.
"Apa kamu gak bahagia, Ros?
"Dimas maafkan aku."
"Untuk apa?"
"Maafkan aku untuk semua yang telah terjadi."
"Maksudmu?"
Rostia melepaskan tangannya dari genggaman tanganku dengna pelan. Air mata membasahi pipinya, dan kemudian Rosita menundukan wajahnya.
"Lebih baik kita akhiri semuanya sekarang, dan ini adalah pertemuan terakir kita sebagai sepasang kekasih."
Langit yang mendung meluapkan tetesan air hujan, membasahi tubuh kami bertiga, sehingga membuat aku sulit untuk membedakan air hujan dengan air mata Rosita.
"Kenapa kamu ingin mengakhiri semuanya?"
"Aku merasa berdosa telah melakukannya."
"Apa yang sebenarnya terjadi selama aku di perantauan?"
"Seharusnya kamu peka terhadap kepergianmu membuatku kesepian dim, aku membutuhkan kasih sayang."
"Dan?"
"Dan aku menjalin hubungan dengan sahabatmu, Riko."
Rosita bicara dengan menggandeng tangan Riko yang ada di sebelahnya, dengan kepala bersandar di bahu kiri iko. Kemudian Riko menepuk bahuku, dengan tangan kanannya.
"Kemudian kami berdua melakukan sesuatu di luar nalar, kamu harus memahaminya dim, dan semoga kamu juga memaafkan kami."
Riko berbicara, dengan mengubah tepukan tangannya menjadi remasan dibahuku.
"Aku tidak mengerti maksud kalian?"
"Hari minggu kami akan menikah." Ucap Riko, menunduk tak berani menatapku.
Bagai petir yang menyambar, rasa sakit ini terasa begitu pedih, tetapi aku harus membuka mataku, untuk menyadari kenyataannya.
"Kalian pasti bercanda kan?"
"Kami serius dim, dan maaf kami harus pergi sekarang." Ucap Riko menegaskan dengan nada tinggi. Riko dan Rosita beranjak pergi, berjalan melewatiku.
"Tunggu."
Merekapun menghentikan langkah kakinya.
"Jika cinta adalah doa. Aku akan berdoa, semoga kalian berbahagia dengan pernikahan kalin, maaf aku tak bisa hadir di hari pernikahan kalin."
Setelah mendengar ucapan dariku, mereka pergi meninggalkanku di taman ini, dan tubuhku ambruk di atas genangan air hujan sore di taman, kota ini.
Cerpen Karangan: Pandi Alfandi
Back to Content ↑
Contoh Cerpen Jatuh Cinta
6. Ketika Aku Melihatmu
Aku tak pernah menyangka bahwa aku akan jatuh cinta pada seseorang sepertimu. Aku tak pernah berpikir bahwa aku akan menemukanmu di tengah keramaian. Aku tak pernah berpikir bahwa aku akan jatuh cinta pada pandangan pertamaku.
Aku melihatmu dari kejauhan. Kau berdiri di tengah keramaian, dengan senyuman yang menawan dan mata yang bersinar. Aku merasa seolah-olah aku telah melihatmu sebelumnya, meskipun kita belum pernah bertemu. Aku merasa seolah-olah kita telah bersama selamanya.
Ketika kau melihat ke arahku, aku merasa seolah-olah waktu berhenti. Aku merasa seolah-olah dunia ini hanya milik kita berdua. Aku merasa seolah-olah kita telah bertemu di tempat lain, di masa lalu atau di masa depan.
Ketika kau mendekatiku, aku merasa seolah-olah hatiku berdetak lebih cepat. Aku merasa seolah-olah hatiku telah menemukan rumahnya. Aku merasa seolah-olah kita telah bersama selamanya.
Ketika kau menyentuh tanganku, aku merasa seolah-olah semua yang ada di dunia ini hilang dari pandangan. Aku merasa seolah-olah semua yang ada di dunia ini hilang dari ingatan. Aku merasa seolah-olah kita telah bersama selamanya.
Ketika kau mencium bibirku, aku merasa seolah-olah semua yang ada di dunia ini hilang dari pandangan. Aku merasa seolah-olah semua yang ada di dunia ini hilang dari ingatan. Aku merasa seolah-olah kita telah bersama selamanya.
Ketika kau memelukku, aku merasa seolah-olah semua yang ada di dunia ini hilang dari pandangan. Aku merasa seolah-olah semua yang ada di dunia ini hilang dari ingatan. Aku merasa seolah-olah kita telah bersama selamanya.
Ketika aku melihatmu, aku tahu bahwa aku telah jatuh cinta padamu. Aku tahu bahwa kita telah bersama untuk waktu yang lama dan kita akan tetap bersama untuk waktu yang lama lagi. Kini, setiap saat yang kita habiskan bersama adalah saat yang paling berharga bagiku dan bagimu.
Back to Content ↑
Baca contoh-contoh cerpen dibawah:
Demikianlah artikel tentang contoh cerpen cinta singkat. Bila kalian ingin request contoh cerpen cinta terbaru bisa komentar di blog ini. Semoga apa yang kami bagikan bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
0 comments