Banyak diantara kalian yang belum mengetahui apa itu leaflet. Pada kesempatan kali ini Materi Bahasa Indonesia akan membagikan artikel tentang leaflet yang meliputi pengertiannya, ciri-ciri, sejarah, fungsi dan kegunaan, bentuk dan ukuran leaflet, kelebihan dan kekurangan, dan contoh leaflet yang menarik.
Pengertian leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dijahit. Agar tampak lebih menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat, dan mudah dipahami. Apabila sebagai bahan ajar, leaflet harus memuat materi yang dapat menggiring siswa untuk menguasai satu atau lebih KD (Murni, 2010:1).
Pengertian leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dijahit. Agar tampak lebih menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat, dan mudah dipahami. Apabila sebagai bahan ajar, leaflet harus memuat materi yang dapat menggiring siswa untuk menguasai satu atau lebih KD (Murni, 2010:1).
Leaflet sebagai bahan ajar harus disusun secara sistematis, bahasanya mudah dimengerti dan menarik tentunya. Semua itu bertujuan untuk menarik minat yang membaca dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Leaflet merupakan jenis pamflet atau brosur yang paling terkenal. Biasanya terdiri dari satu lembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet ini adalah adanya lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau halaman tersediri.
Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan secara singkat tentang suatu masalah, misalnya deskripsi penyakit HIV, dll.
Adapun ciri-ciri leaflet yaitu sebagai berikut.
Penggunaan leaflet sebagai alat promosi atau media promosi mulai populer di sekitar tahun 1950-an (meskipun sebelumnya telah ada), terutama dikarenakan mesin percetakan sudah mulai mencetak warna dan tidak hanya hitam putih saja.
Seperti yang kita lihat saat ini, leaflet mulai hadir dengan beragam bentuk dan ukuran, serta menjadi salah satu alat pemasaran populer dan paling penting bagi suatu usaha dalam mempromosikan produk atau jasa mereka.
Secara umum bentuk leaflet adalah lipatan pada selembar kertas, yang dilipat menggunakan teknik rel sehingga kertas tidak pecah pada bagian lipatannya.
Jumlah lipatan pada suatu leaflet beragam, akan tetapi umumnya menggunakan lipat dua (half-fold atau single fold) atau lipat tiga (tri-fold), meskipun ini kembali pada kreativitas masing-masing desainer.
Berikut adalah beberapa teknik lipatan leaflet:
Jumlah lipatan pada leaflet disesuaikan dengan beberapa hal berikut ini.
Sebelum dilipat biasanya ukuran kertas leaflet adalah A4 standar, yaitu 21 x 29,7 cm, tetapi apabila Anda menginginkan leaflet dengan teknik lipatan empat maka disarankan menggunakan ukuran kertas yang lebih panjang dari A4, tetapi lebarnya sama.
Untuk mendapatkan ukuran yang dimaksud, biasanya harus meminta kepada tempat Anda membeli kertas yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan flyer tersebut.
Ukuran di atas tidak dapat menjadi patokan mutlak, karena Anda sebagai pembuat bebas berkreasi sesuai kemauan, akan tetapi ukuran A4 merupakan ukuran yang dapat dibagi habis pada kertas A3 sehingga akan mengoptimalkan anggaran percetakan.
Pada umumnya leaflet terdiri atas 200 - 400 karakter atau huruf yang ditata dan disertai gambar untuk mendukung isi leaflet. Berikut adalah fungsi dan kegunaan leaflet yang wajib Anda ketahui.
Fungsi leaflet yang pertama adalah sebagai alat/sarana untuk mempromosikan suatu produk, jasa, bisnis.
Dengan menyebarkan leaflet, Anda dapat memperkenalkan usaha, bisnis, atau kegiatan yang Anda lakukan kepada khalayak umum sehingga mereka akan lebih menyadari keberadaan usaha atau kegiatan yang Anda miliki.
Promosi menggunakan selebaran atau leaflet sangat efektif karena mudah dibawa kemana saja, dan mudah mendapatkan informasi utama dari suatu produk atau usaha yang sedang dipromosikan.
Fungsi leaflet yang kedua sebagai alat/sarana informasi akan suatu bisnis, usaha, gerakan, acara, dan lain sebagainya, sehingga informasi dapat diketahui masyarakat luas.
Leaflet memiliki fungsi untuk memperkenalkan sebuah perusahaan melalui logo yang terpampang pada selebaran tersebut. Agar dapat memudahkan pembaca untuk mengidentifikasi perusahaan yang memberikan selebaran itu.
Setiap jenis alat promosi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya, hal tersebut juga termasuk pada leaflet. Leaflet memiliki beberapa keunggulan atau kelebihan dibandingkan alat promosi lainnya, walaupun juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut penjelasannya:
Di bawah ini adalah kelebihan leaflet dibandingkan dengan alat pemasaran lainnya.
Sedangkan kekurangan atau kelemahan leaflet adalah sebagai berikut.
Leaflet pos biasanya bagian paling penting dari selebaran karena itu merupakan bagian yang pertama menangkap mata. Dalam menyusun judul, penulis harus membuat secara singkat, meringkas tema dengan menggunakan kata-kata pendek dan kuat.
Subpos leaflet digunakan ketika tidak mungkin untuk meringkas teks dalam pos utama dan penjelasan lebih lanjut diperlukan untuk menunjukkan pentingnya pesan. Dapat juga digunakan untuk memperkenalkan paragraf terpisah dalam tubuh teks untuk menjembatani kesenjangan antara judul dan teks.
Untuk mendapatkan kepentingan khalayak sasaran dalam beberapa kata pertama, kalimat pertama, atau kedua dari teks harus berisi substansi pesan, dengan fakta dan rincian sebagai berikut:
Fakta yang kredibel dan diverifikasi apakah menguntungkan atau tidak.
Gambar dan teks harus melengkapi satu sama lainnya, menyampaikan ide yang sama ke target, masing-masing memperluas ide-ide lainnya.
Jadi, leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singat tentang suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tanggan, deskripsi tentang bahaya narkoba dan pencegahannya, dan lain-lain.
Leaflet dapat disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan seperti, kunjungan rumah, pertemuan Posyandu, dan lain-lain.
Leaflet dapat dikategorikan sebagai persuasif, informatif, direktif. Cara menyajikan teks leaflet yaitu heading, subpos, dan teks.
Pengertian Leaflet
Leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil yang mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada khalayak ramai sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa (Kamus Komunikasi, Drs. Onong Uchjana Effendy, MA).
Leaflet merupakan jenis pamflet atau brosur yang paling terkenal. Biasanya terdiri dari satu lembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet ini adalah adanya lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau halaman tersediri.
Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan secara singkat tentang suatu masalah, misalnya deskripsi penyakit HIV, dll.
Ciri-ciri Leaflet
Adapun ciri-ciri leaflet yaitu sebagai berikut.
- Desainnya terdiri dari dua muka halaman, yang dirancang sesuai dengan bentuk lipatan kertas.
- Informasi singkat, padat, jelas.
- Informasi yang disampaikan, antara lain: logo, produk/perusahaan, alamat lengkap, dan programnya.
- Gambar yang ditampilkan sesuai dengan informasi pada leaflet.
- Tata letak gambar biasa diarahkan sebagai pengisi bidang untuk mengejar komposisi.
- Warna yang cerah agar pembaca lebih bergairah untuk membaca leaflet.
- Lembaran kertas berukuran kecil yang dicetak.
- Dilipat maupun tidak dilipat,
- Tulisan terdiri dari 200 - 400 kata/huruf dengan tulisan cetak biasanya juga diselingi gambar.
- Ukuran biasanya 20 - 30 cm.
Sejarah Leaflet
Penggunaan leaflet sebagai alat promosi atau media promosi mulai populer di sekitar tahun 1950-an (meskipun sebelumnya telah ada), terutama dikarenakan mesin percetakan sudah mulai mencetak warna dan tidak hanya hitam putih saja.
Seperti yang kita lihat saat ini, leaflet mulai hadir dengan beragam bentuk dan ukuran, serta menjadi salah satu alat pemasaran populer dan paling penting bagi suatu usaha dalam mempromosikan produk atau jasa mereka.
Bentuk dan Ukuran Kertas Leaflet
Secara umum bentuk leaflet adalah lipatan pada selembar kertas, yang dilipat menggunakan teknik rel sehingga kertas tidak pecah pada bagian lipatannya.
Jumlah lipatan pada Leaflet
Jumlah lipatan pada suatu leaflet beragam, akan tetapi umumnya menggunakan lipat dua (half-fold atau single fold) atau lipat tiga (tri-fold), meskipun ini kembali pada kreativitas masing-masing desainer.
Berikut adalah beberapa teknik lipatan leaflet:
- Half fold/single fold/lipat dua, di mana kertas dilipat dua dengan masing-masing area memiliki luas yang sama alias proporsional.
- Trifold, di mana leaflet dilipat menjadi tiga bagian dengan luas yang sama pada masing-masing area.
- Window fold/gate fold, di mana leaflet dilipat tiga, dengan luas yang sama rata pada bagian kanan dan kiri, serta agak besar di bagian tengah, sehingga saat dilipat hanya akan terlihat bagian tengah leaflet saja.
- Lipat empat, di mana leaflet dibagi menjadi empat bagian yang masing-masing area sama rata.
Jumlah lipatan pada leaflet disesuaikan dengan beberapa hal berikut ini.
- Tujuan pembuatan leaflet, apakah hanya sebagai perkenalan brand usaha, atau untuk mempromosikan suatu produk atau jasa, ataupun juga bisa sebagai spesifikasi rinci dari suatu produk atau jasa.
- Kepadatan materi, terutama tulisannya, akan menentukan bagaimana sebaiknya suatu leaflet di desain.
- Konsep desain yang diinginkan sangat menentukan berapa banyak lipatan yang dibutuhkan.
Ukuran kertas pada Leaflet
Sebelum dilipat biasanya ukuran kertas leaflet adalah A4 standar, yaitu 21 x 29,7 cm, tetapi apabila Anda menginginkan leaflet dengan teknik lipatan empat maka disarankan menggunakan ukuran kertas yang lebih panjang dari A4, tetapi lebarnya sama.
Untuk mendapatkan ukuran yang dimaksud, biasanya harus meminta kepada tempat Anda membeli kertas yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan flyer tersebut.
Ukuran di atas tidak dapat menjadi patokan mutlak, karena Anda sebagai pembuat bebas berkreasi sesuai kemauan, akan tetapi ukuran A4 merupakan ukuran yang dapat dibagi habis pada kertas A3 sehingga akan mengoptimalkan anggaran percetakan.
Fungsi Leaflet dan Kegunannya
Pada umumnya leaflet terdiri atas 200 - 400 karakter atau huruf yang ditata dan disertai gambar untuk mendukung isi leaflet. Berikut adalah fungsi dan kegunaan leaflet yang wajib Anda ketahui.
1. Sebagai Sarana Promosi
Fungsi leaflet yang pertama adalah sebagai alat/sarana untuk mempromosikan suatu produk, jasa, bisnis.
Dengan menyebarkan leaflet, Anda dapat memperkenalkan usaha, bisnis, atau kegiatan yang Anda lakukan kepada khalayak umum sehingga mereka akan lebih menyadari keberadaan usaha atau kegiatan yang Anda miliki.
Promosi menggunakan selebaran atau leaflet sangat efektif karena mudah dibawa kemana saja, dan mudah mendapatkan informasi utama dari suatu produk atau usaha yang sedang dipromosikan.
2. Sebagai Sarana Informasi
Fungsi leaflet yang kedua sebagai alat/sarana informasi akan suatu bisnis, usaha, gerakan, acara, dan lain sebagainya, sehingga informasi dapat diketahui masyarakat luas.
3. Sebagai Sarana Identifikasi
Leaflet memiliki fungsi untuk memperkenalkan sebuah perusahaan melalui logo yang terpampang pada selebaran tersebut. Agar dapat memudahkan pembaca untuk mengidentifikasi perusahaan yang memberikan selebaran itu.
Kelebihan dan Kekurangan Leaflet
Setiap jenis alat promosi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya, hal tersebut juga termasuk pada leaflet. Leaflet memiliki beberapa keunggulan atau kelebihan dibandingkan alat promosi lainnya, walaupun juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut penjelasannya:
Kelebihan Leaflet
Di bawah ini adalah kelebihan leaflet dibandingkan dengan alat pemasaran lainnya.
- Dapat disimpan lama.
- Materi dicetak unik.
- Sebagai referensi.
- Jangkauan luas.
- Membantu media lain.
- Dapat disebarluaskan dan dibaca atau dilihat oleh khalayak ramai, target yang lebih luas.
- Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi.
- Biaya produksi leaflet lebih murah dibandingkat alat promosi lainnya.
- Mudah dibawa.
Kekurangan Leaflet
Sedangkan kekurangan atau kelemahan leaflet adalah sebagai berikut.
- Tingkat buta huruf yang tinggi mengurangi efektivitas dan manfaat dari pesan dicetak.
- Percetakan memerlukan operasi khusus, yang luas, dan dukungan logistik.
- Diseminasi memakan waktu dan mahal.
- Membutuhkan penggunaan fasilitas khusus dan koordinasi kompleks.
- Sebagai bahan cetakan harus secara fisik dikirim ke target audience.
- Pesaing dapat mencegah atau mengganggu penyebarannya.
Hal yang harus diperhatikan dalam membuat Leaflet
- Pertama, tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai.
- Tuliskan apa tujuannya.
- Tentusan isi singkat hal-hal yang hendak ditulis dalam leaflet.
- Kumpulkan tentang subjek yang akan disampaikan
- Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk didalamnya bagaimana bentuk tulisan gambar serta tata letaknya.
- Buatlah konsepnya.
- Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang hamir sama dengan kelompok sasaran.
- Perbaiki konsep dan buatlah ilustrasi yang sesuai dengan isi.
Kategori Leaflet
- Leaflet Persuasif
- Leaflet Informatif
- Leaflet Direktif
Cara Menyajikan Teks Leaflet
Heading
Leaflet pos biasanya bagian paling penting dari selebaran karena itu merupakan bagian yang pertama menangkap mata. Dalam menyusun judul, penulis harus membuat secara singkat, meringkas tema dengan menggunakan kata-kata pendek dan kuat.
Subpos
Subpos leaflet digunakan ketika tidak mungkin untuk meringkas teks dalam pos utama dan penjelasan lebih lanjut diperlukan untuk menunjukkan pentingnya pesan. Dapat juga digunakan untuk memperkenalkan paragraf terpisah dalam tubuh teks untuk menjembatani kesenjangan antara judul dan teks.
Teks
Untuk mendapatkan kepentingan khalayak sasaran dalam beberapa kata pertama, kalimat pertama, atau kedua dari teks harus berisi substansi pesan, dengan fakta dan rincian sebagai berikut:
Fakta yang kredibel dan diverifikasi apakah menguntungkan atau tidak.
Gambar dan teks harus melengkapi satu sama lainnya, menyampaikan ide yang sama ke target, masing-masing memperluas ide-ide lainnya.
Contoh Leaflet yang menarik
Kesimpulan Artikel tentang Leaflet
Jadi, leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singat tentang suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tanggan, deskripsi tentang bahaya narkoba dan pencegahannya, dan lain-lain.
Leaflet dapat disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan seperti, kunjungan rumah, pertemuan Posyandu, dan lain-lain.
Leaflet dapat dikategorikan sebagai persuasif, informatif, direktif. Cara menyajikan teks leaflet yaitu heading, subpos, dan teks.
0 comments