Materi Bindo tentang Gurindam adalah termasuk salah satu puisi rakyat dari Tamil, India. Pada materi ini kami akan membahas tentang:
- Pengertian
- Ciri-ciri
- Fungsi
- Jenis-Jenis Gurindam dan Contohnya
Kata gurindam berasal dari sastra Hindu "kikirandam", yang dalam bahasa Tamil berarti asal mula atau perumpamaan. Umumnya digunakan sebagai pemberi nasihat atau sama seperti kata-kata mutiara.
Gurindam adalah puisi Melayu lama yang terdiri atas dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan irama yang sama dan merupakan kesatuan yang utuh.
Gurindam disebut juga sebagai perkataan sempurna dengan dua baris (larik) yang berpasangan berima a-a, berisi nasihat atau amsal (ucapan yang mengandung kebenaran).
Berikut merupakan pengertian gurindam, ciri-ciri gurindam, fungsinya, jenis-jenis gurindam dan contoh gurindam duabelas (12) karya Raja Ali Haji.
Baca juga: Pengertian Syair, Jenis-Jenis, Unsur, Ciri, Kaidah dan Contohnya
Pengertian Gurindam
Gurindam adalah jenis puisi lama yang berasal dari Tamil (India).
Gurindam adalah salah satu puisi melayu lama terdiri atas dua baris (larik) pada setiap baitnya. Larik pertama merupakan syarat atau persoalan, yang akan dijawab oleh larik kedua.
Jadi, jika larik pertama adalah pertanyaan maka larik kedua adalah jawaban, jika larik pertama adalah sebab maka larik kedua adalah akibat. Larik pertama bukan sebagai sampiran sebagaimana pantun.
Menurut KBBI, gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung nasihat atau petuah. Misalnya: salah-salah bisa jadi lawan, baik-baik memilih kawan.
Menurut Ismail Hamid (1989), istilah gurindam berasal dari bahasa sangkrit.
Sedangkan menurut Raja Ali Haji, gurindam yaitu perkataan yang bersajak akhir pasangannya, tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya saja, jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawaban.
Fungsi-Fungsi Gurindam
Berdasarkan isinya, gurindam dapat dianggap sebagai puisi lama yang digunakan untuk tujuan pendidikan sekaligus sebagai hiburan.
Selain itu, gurindam juga berfungsi sebagai dokumentasi gambaran masyarakat yang dapat memancarkan kreativitas dan estetika serta daya intelektual masyarakat Melayu lama dalam menangani hal-hal kehidupan mereka.
Gurindam juga dapat dijadikan sebagai media komunikasi antara masyarakat, terutama dalam majelis-majelis formal.
Ciri-Ciri Gurindam
Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri gurindam? Berikut merupakan ciri-ciri gurindam yang dapat kalian pelajari.
- Gurindam terdiri dari dua baris (larik) tiap baitnya.
- Tiap baris (larik) terdiri atas empat kata.
- Tiap baris (larik) terdiri atas 8-12 suku kata.
- Tiap baris (larik) memiliki rima atau bersajak a-a, b-b, c-c, dst.
- Tiap baris (larik) memiliki hubungan sebab akibat.
- Isi dari gurindam ada pada larik kedua.
- Isi dari gurindam biasanya berupa nasihat-nasihat, kata-kata mutiara dan juga untuk menyindir.
- Kedua kalimat membentuk kalimat majemuk.
Jenis-jenis Gurindam
Gurindam berangkai
Gurindam berangkai merupakan gurindam yang kata pertama dalam baris pertama setiap gurindam adalah sama.
Contoh gurindam berangkai:
Senang mendaki gunung yang landai
Rajin belajar pastilah pandai
diberi ilmu sebaiknya hargai
Rajin belajar pastilah pandai
cahari olehmu akan sahabat
yang dapat dijadikan obat
cahari olehmu akan guru
yang mampu memberi ilmu
cahari olehmu akan kawan
yang berbudi serta berkawan
cahari olehmu akan abadi
yang terampil serta berbudi
Gurindam berkait
Gurindam berkait merupakan gurindam yang bait pertamanya mempunyai hubungan erat dengan bait berikutnya.
Contoh gurindam berkait:
Sebelum bekerja pikir dahulu
agar pekerjaan selamat selalu
kalau bekerja terburu-buru
tentulah banyak keliru
Contoh Gurindam 12 (duabelas)
Gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas. Gurindam ini merupakan kumpulan gurindam yang dikarang oleh Raja Ali Haji dari Riau, salah seorang pengarang terkenal abad ke-19.
Gurindam 12 (dua belas) ditulis pada tarikh 23 Rajab 1263 Hijriyah atau 1874 Masehi oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat, Riau dalam usia 38 tahun.
Karya ini terdiri atas 12 fasal dan dikategorikan sebagai Syi'r al-Irsyadi atau puisi didaktik, karena berisikan petunjuk dan nasihat menuju hidup yang diridhai oleh Allah SWT.
Dan juga terdapat pula pelajaran dasar ilmu Tasawwuf mengenai "yang empat", yaitu syari'at, tarekat, hakikat, dan makrifat.
Dan juga terdapat pula pelajaran dasar ilmu Tasawwuf mengenai "yang empat", yaitu syari'at, tarekat, hakikat, dan makrifat.
Diterbitkan pada tahun 1854 dalam Tjidschrft van het Bataviaasch Genootschap No. II, dengan huruf Arab dan diterjemahkan dalam Bahasa Belanda oleh Elisa Netscher.
Secara rinci, isi setiap pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji adalah sebagai berikut.
Pasal 1: Agama dan mistik
Pasal 2: Rukun Islam
Pasal 3: Pengendalian diri lewat pancaindera
Pasal 4: Sifat-sifat dan bekerjanya pikiran serta perasaan manusia
Pasal 5: Mengenal sifat-sifat luhur
Pasal 6: Kawan hidup yang sejati
Pasal 7: Sikap dan tingkah laku manusia yang utama
Pasal 8: Mawas diri
Pasal 9: Cara menghindari perbuatan jahat
Pasal 10: Sikap yang baik dalam kehidupan keluarga
Pasal 11: Sikap yang baik dalma pergaulan antarmanusia
Pasal 12: Nasihat untuk para penguasa (raja-raja) agar berhasil dalam tugasnya.
Berikut adalah naskah lengkap Gurindam 12 karya Raja Ali Haji dari Riau.
Pasal 1
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 1 (pertama) "Memberi nasihat tentang agama (religius)."
Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Maknanya adalah setiap manusia harus memiliki agama, karena agama sangat penting bagi kehidupan manusia, orang yang tak mempunyai agama akan buta arah dalam menjalankan hidupnya.
Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang makrifat
Maknanya adalah untuk mencapai kesempurnaan dalam hidup, manusia harus mengenal empat zat yaitu Syariat, Tarekat, Hakekat, dan Makrifat.
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
Maknanya adalah seseorang yang bertaqwa kepada Allah, pasti akan taat pada segala perintah Allah.
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Maknanya adalah orang yang tidak beragama tidak akan memiliki identitas diri dan tidak akan dekat dengan Allah SWT.
Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terperdaya
Maknanya adalah kita dapat mengetahui kebesaran Allah lewat manusia. Manusia yang berorientasi pada kebahagiaan dunia saja, sebenarnya ia akan tertipu dan menyadari bahwa dunia itu hanya sesaat.
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
Maknanya adalah di dunia ini kita hanya hidup sementara, setelah kita meninggal dunia setiap manusia akan dimintakan pertanggungjawabannya di akhirat nanti.
Pasal 2
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 2 (kedua) "Menceritakan tentang orang-orang yang meninggalkan sembayang, puasa, zakat, dan haji serta akibatnya."
Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut
Maknanya adalah semakin seorang dekat dan mengetahui tentang agamanya pasti ia akan takut dan orang tersebut harus menjalani segala perintah-Nya dan wajib melaksakannya.
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
Maknanya adalah orang yang tidak sembahyang bagaikan rumah yang tidak memiliki tiang, shalat merupakan pegangan hidup/tiang agama.
Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Maknanya adalah orang yang meninggalkan ibadah puasa, ia akan kehilangan dunia dan akhirat, berarti Allah tidak akan menjaga orang itu.
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Maknanya adalah harta orang yang tidak membayar zakat, tidak akan diridhai Allah.
Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
Maknanya adalah orang tidak pergi berhaji (apalagi jika ia mampu) tidak menyempurnakan janjinya sebagai seorang beragama Islam.
Pasal 3
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 3 (ketiga) "Tentang budi pekerti, yaitu menahan kata-kata yang tidak perlu dan makan seperlunya."
Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Maknanya adalah mata harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya jangan sampai melihat apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Maknanya adalah telinga harus dijauhkan dari segala macam bentuk gunjingan dan hasutan.
Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Maknanya adalah orang yang menjaga omongannya akan mendapatkan manfaat.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan
Maknanya adalah jangan suka mengambil barang yang bukan menjadi hak kita.
Apabila perut teralalu penuh
Keluarlah fi'il yang tiada senonoh
Maknaya adalah segala sesuatu yang berlebihan itu akan menimbulkan dampak yang buruk.
Anggota tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Maknanya adalah nafsu harus dijaga supaya tidak melakukan perbuatan yang dilarang Allah SWT.
Hendaklah peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
Maknanya adalah jangan merugikan diri dengan melakukan hal-hal yang mubazir dan maksiat. Melangkahlah dijalan yang benar dan diridhai Allah SWT.
Pasal 4
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 4 (keempat) "Tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi)."
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota pun rubuh
Maknanya adalah jagalah hati dari perbuatan yang dilarang oleh agama.
Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Maknanya adalah hati yang dengki hanya merugikan diri sendiri.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Maknanya adalah berbicara harus dipikir dahulu supaya tidak celaka kemudian.
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Maknanya adalah seseorang yang melakukan sesuatu dengan emosi, maka akan membuat pikirannya tidak bisa menghasilkan kebaikan.
Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Maknanya adalah orang yang pernah berbohong, sedikit apapun dustanya, akan terus tampak di mata orang lain.
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka
Maknanya adalah orang yang tidak menyadari kesalahannya sendiri sampai harus dikatakan oleh orang lain.
Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah
Maknanya adalah sifat pelit akan menguras hartanya sendiri, berarti dengan menjadi dermawan justru harta akan bertambah.
Barang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Maknanya adalah jagalah setiap perbuatan kita.
Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor
Maknanya adalah kelakukan dan kata-kata hendaklah harus selalu bersih dan halus.
Di manakah tahu salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Maknanya adalah diri sendiri dapat dinilai dari pendapat orang lain.
Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
Maknanya adalah jangan mengambil pekerjaan yang haram.
Pasal 5
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 5 (kelima) "Tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan kaum terpelajar."
Jika hendak mengenai orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Maknanya adalah orang yang mulia dan berbangsa dapat kita lihat dari perilaku dan tutur katanya.
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia
Maknanya adalah orang yang bahagia merupakan orang yang berhemat dan tidak melakukan perbuatan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
Maknanya adalah untuk mengetahui apakah orang itu mulia maka lihatlah sikapnya.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Maknanya adalah orang yang pandai tidak pernah jemu untuk belajar dan memetik pelajaran dalam hidupnya di dunia.
Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal
Maknanya adalah orang yang berakal merupakan orang yang telah mempersiapkan bekal waktu hidup di dunia ini.
Jika hendak mengenal orang yang perangai
Lihat pada ketika bercamur dengan orang ramai
Maknanya adalah jika ingin mengetahui sifat baik seseorang maka lihatlah saat dia bergaul dengan masyarakat.
Pasal 6
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 6 (keenam) "Tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk."
Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Maknanya adalah sahabat yang setia dan dapat membantu kita.
Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Maknanya adalah carilah guru yang serba tahu dan tidak menyembunyikan hal-hal buruk.
Cahari olehmu akan isteri
Yang boleh dimenyerahkan diri
Maknanya adalah istri yang patut diambil adalah istri yang berbakti.
Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan
Maknanya adalah carilah teman yang setia disaat kita senang ataupun susah.
Cahari olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
Maknanya, pengikut, pembantu, budak yang baik untuk diambil adalah abdi yang berbudi.
Pasal 7
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 7 (ketujuh) "Berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang tua akan repot sendiri."
Apabila banyak berkata-kata
Disitulah jalan masuk dusta
Maknanya adalah orang yang banyak bicara memperbesar kemungkinan berdusta.
Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itulah landa hampirkan duka
Maknanya adalah terlalu mengharapkan sesuatu akan menimbulkan kekecewaan yang mendalam saat sesuatu itu tidak seperti yang diharapkan.
Apabila kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
Maknanya adalah setiap pekerjaan harus ada persiapannya.
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih
Maknanya adalah anak yang tidak di didik sejak kecil akan menjadi anak yang membangkang kepada orangtuanya.
Apabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Maknanya adalah jangan suka menghina orang lain.
Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sahajalah umur
Maknanya adalah pergunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya.
Apabila mendengar akan khabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
Maknanya adalah jika mendengar kabar duka atau tidak menyenangkan kita harus menerimanya dengan lapang dada.
Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Maknanya adalah jangan mudah terpengaruh dengan omongan orang lain.
Apabila perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang mengikut
Maknanya adalah perkataan yang lemah lembut akan lebih di dengar orang lain daripada perkataan yang kasar.
Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar
Maknanya adalah perkataan yang kasar akan membuat orang lain yang berada didekatnya menjadi gusar.
Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar
Maknanya adalah orang yang benar yang disalahkan/difitnah.
Pasal 8
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 8 (kedelapan) "Berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas dan tidak berprasangka buruk terhadap seseorang."
Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya
Maknanya, orang yang ingkar dan aniaya terhadap dirinya sendiri adalah orang yang tak dapat dipercayai.
Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya
Maknanya adalah jangan pernah percaya terhadap orang yang suka menganiaya.
Lidah yang suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya
Maknanya adalah jangan suka menyalahkan orang lain dan menganggap diri sendiri paling benar.
Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar pada orang datangnya khabar
Maknanya adalah pujian jangan dibuat sendiri tapi tunggulah datang dari orang lain.
Orang yang suka menampakkan jasa
Setengah daripada syirik mengaku kuasa
Maknanya adalah jangan menginginkan imbalan dari setiap jasa yang telah diperbuat.
Kejahatan diri sembunyikan
Kebajikan diri diamkan
Maknanya adalah sifat jelek dari diri kita jangan ditampakkan begitu pula dengan kebaikan yang telah kita perbuat.
Keaiban orang jangan dibuka
Keaiban diri hendaklah sangka
Maknanya adalah jangan membuka aib atau keburukan orang lain, kesalahan diri sendiri harus disadari.
Pasal 9
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 9 (sembilan) "Berisi nasihat tentang moral pergaulan pria dan wanita dan tentang pendidikannya. Hendaknya dalam pergaulan antara pria dan wanita ada pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin beribadah agar kuat imannya."
Tahu pekerjaan tak baik tapi dikerjakan
Bukannya manusia ia itulah syaitan
Maknanya adalah manusia yang sudah mengetahui bahwa pekerjaan tersebut dilarang oleh Allah tetapi tetap dikerjakan, maka manusia itu tidak dapat dikatakan sebagai manusia.
Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa
Maknanya adalah kejahatan seorang perempuan tua bagaikan pimpinan setan.
Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja
Maknanya adalah jangan pernah tergoda akan kekayaan.
Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat berkuda
Maknanya adalah semasa muda jagalah iman, jangan sampai tergoda rayuan setan.
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Di situlah syaitan punya jamuan
Maknanya adalah jika terdapat seorang lelaki dan perempuan maka disitu pulalah setan berada untuk menganggu iman mereka.
Adapun orang tua yang hemat
Syaitan tak suka membuat sahabat
Maknanya adalah orang yang semasa mudanya tidak menyia-nyiakan waktu dan selalu melangkah ke jalan Allah maka setan akan menjauhi orang tersebut.
Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan jadi berseteru
Maknanya adalah orang muda yang gemar belajar akan dijauhi setan.
Pasal 10
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 10 (sepuluh) "Berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban anak untuk menghormati orang tuanya."
Dengan bapa jangan durhaka
Supaya Allah tidak murka
Maknanya adalah jangan durhaka terhadap bapak/ayah/abi.
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Maknanya adalah setiap orang harus hormat kepada ibunya yang telah bertaruh nyawa untuk melahirkan anaknya, surga itu terletak ditelapak kaki ibu.
Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai
Maknanya adalah jagalah anak karena anak adalah titipan Allah.
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa
Supaya kemaluan jangan menerpa
Maknanya adalah setiap orang harus menjaga nafsu terhadap istri supaya hubungan baik tetap terjaga.
Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil
Maknanya adalah bersikap adil lah terhadap sesama teman.
Pasal 11
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 11 (sebelas) "Berisi nasihat kepada para pemimpin agar menghindari tindakan yang tercela, berusaha melaksanakan amanat anak buah dalam tugasnya serta tidak berkhianat."
Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa
Maknanya adalah berjasalah bagi negara dan bangsa, optimalkan setiap kemampuan yang kita miliki sehingga kita bisa mengharumkan nama bangsa.
Hendaklah jadi kepala
Buang perangai yang cela
Maknanya adalah saat kamu menjadi pemimpin, hilagkan perangai buruk dan tercela.
Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat
Maknanya adalah pegang amanat kepemimpinan tersebut, jangan sampai mengkhianati masyarakat.
Hendak marah
Dahulukan hajat
Maknanya adalah jika hendak marah, pikir ulang lagi, apakah marah tersebut akan mendatangkan kebaikan dan menyelesaikan hajat orang banyak.
Hendak dimulai
Jangan melalui
Maknanya adalah segala sesuatu perlu awal yang baik.
Hendak ramai
Murahkan perangai
Maknanya adalah jika ingin dikenal bak oleh orang, jagalah perilaku dan budi pekerti.
Pasal 12
Makna yang terkandung dalam gurindam 12 pasal 12 (duabelas) "Berisikan tentang tugas seorang raja, mentri maupun rakyat terhadap bangsa dan negranya. Segala aturan yang telah ditetapkan maka harus dipatuhi."
Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri
Maknanya, hubungan antara raja dengan menteri adalah saling menjaga satu sama lain dan juga harus bekerjasama.
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja
Maknanya adalah hukum harus didasari oleh ham.
Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu
Maknanya adalah bila menghormati orang yang berilmu, tandanya akan mendapat rahmat Allah.
Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai
Maknanya adalah menghormati orang berilmu, tandanya ia mengenal kematian yang merupakan gerbang alam akhirat.
Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti
Maknanya adalah bila manusia mengingat mati, ia akan lebih berbakti kepada Allah.
Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta
Maknanya adalah orang yang tak buta mata hatinya, akan meyakini bahwa akhirat benar terjadi.
Kumpulan gurindam di atas dinamakan Gurindam Dua Belas karena terdiri atas 12 pasal. Jumlah gurindam setiap pasalnya bervariasi dari 5 sampai 11 bait.
Keterangan:
Baca juga: SELOKA (Lengkap): Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis dan Contohnya
Keterangan:
- Bakhil ; kikir atau pelit
- Balai : rumah tempat menanti raja (di antara kediaman raja-raja)
- Bachri : hal mengenai lautan (luas)
- Berperi : berkata-kata
- Cindai : kain sutra yang berbunga-bunga
- Damping : dekat, karib, atau akrab
- Fi’il : tingkah laku, perbuatan
- Hujjah : tanda, bukti, atau alasan
- Inayat : pertolongan atau bantuan
- Kafill : majikan atau orang yang menanggung kerja
- Kasa : kain putih yang halus
- Ketor : tempat ludah (ketika makan sirih), peludahan
- Ma’rifat : tingkat penyerahan diri kepada Tuhan yang setahap demi setahap sampai pada tingkat keyakinan yang kuat
- Menyalah : melakukan kesalahan
- Mudarat : sesuatu yang tidak menguntungkan atau tidak berguna
- Pekong : (pekung) penyakit kulit yang berbau busuk
- Penggawa : kepala pasukan, kepala desa
- Perangai : sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan perbuatan
- Senonoh : perkataan, perbuatan, atau penampilan yang tidak patut (tidak sopan)
- Tegah : menghentikan
- Teperdaya : tertipu
- Termasa : tamasya
Baca juga: SELOKA (Lengkap): Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis dan Contohnya
Gurindam umumnya berisi nasihat atau semacam kata-kata mutiara. Meskipun belum jelas dari mana sumber asil gurindam, sebagian ahli dan peneliti sastra menyatakan bahwa gurindam merupakan bentuk puisi yang berasal dari India.
Demikianlah artikel hari ini tentang pengertian gurindam, ciri-cirinya, fungsinya, jenis gurindam beserta contoh gurindam 12. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
Demikianlah artikel hari ini tentang pengertian gurindam, ciri-cirinya, fungsinya, jenis gurindam beserta contoh gurindam 12. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
0 comments