Contoh ceramah tentang ibu - Pada zaman ini, sering kita jumpai berita-berita atau video tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya, anak yang durhaka pada gurunya dan sebagainya.
Padahal dalam Al-Qur'an, Allah SWT telah berfirman dalam Surat Al-Isra' Ayat 23 yang artinya:
Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk menyembah Dia semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Yang kedua, harus berbakti kepada orang tua. Bukan hanya orang tua kandung, namun juga guru dan mertua termasuk dalam ayat tersebut.
Maka dari itu kami akan memberikan contoh ceramah singkat tentang Ibu beserta dalilnya.
Baca juga: Pengertian Teks Ceramah dan Unsurnya
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillaah, wasyukurillaah. Washolatu wassalaamu alaa Rosuulillaah. Laa nabiyya ba’dah. Amma ba’du.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita semua, sehingga kita semua dapat berkumpul di sini tanpa suatu halangan apapun.
Sholawat beserta salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan nabi besar kita baginda Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan pengikutnya sampai akhir zaman. Amiin.
Hadirin Rahimakumullah....
Pada kesempatan ini izinkan saya membawakan ceramah yang berjudul "Saat Ibu Menangis"
Terkadang kita sebagai anak tidak tahu menempatkan diri. Seorang ibu yang telah bersusah payah membuat kita senang, malah kita tanggapi dengan kemarahan ketika ia menyuruh kita melakukan sesuatu untuknya, padahal itu merupakan kewajiban seorang anak.
Marah kepada ibu sampai membuatnya menangis, bukankah itu memutuskan ridho Ilahi? Bukankah, Ridho Allah letaknya pada Ridho-nya orang tua?
Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Seorang anak yang membuat ibu-nya menangis adalah anak yang durhaka. Pastinya kita tidak mau dicap sebagai anak durhaka bukan? Astagfirullah al-adzim, tentunya kita semua tidak ada yang mau.
Hadirin Rahimakumullah....
Ada sebuah kisah yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW, di mana saat itu ada seorang anak yang terkenal sebagai ahli ibadah dan shalih.
Suatu ketika ajalnya datang menjemput, namun saat itu juga Allah memerintahkan pada malaikat maut, hanya sampai pada kerongkongan saja.
Tidak sepenuhnya roh anak tersebut keluar dengan lembut. Rasulullah yang menyaksikan anak tersebut pun langsung berdoa kepada Allah agar diberikan kemudahan kepadanya, hanya saja Allah SWT belum mengizinkan.
Bukan hanya itu penderitaan yang diterima oleh anak tersebut, ketika dikuburkan tanah pun enggan menerimanya. Akhirnya Rasulullah menyuruh salah seorang sahabat memanggil ibu dari anak tersebut.
Ibu yang dimaksud pun mendatangi Rasulullah.
"Apa kesalahan anakmu semasa hidup wahai ibu?" tanya Rasulullah.
"Tidak ya Rasul, anak saya tidak pernah salah apa-apa. Dia anak yang baik Rasul. Dia anak yang shalih." Jawab si ibu.
Sampai tiga kali Rasul bertanya dengan pertanyaan yang sama, sampai akhirnya berkata: "Maafkan anakmu wahai ibu, agar selesai naza' anakmu."
Selain itu Nabi berdalih, kalau si ibu tidak memaafkan, maka sang anak akan dibakar, sehingga ibu itupun memaafkannya.
"Aku maafkan dia ya Rasulullah. Dia memang pernah menyakiti hatiku, namun aku tak tega melihatnya dibakar ya Rasulullah. Maka aku akan memaafkan kesalahan-kesalahannya," kata si ibu.
Dengan kehendak Allah SWT, maka nyawa anak itupun dicabut dan dikuburkan dengan layak.
Hadiri Rahimakumullah...
Kisah anak tersebut memberikan kita pelajaran, bahwa Ridho Allah benar-benar terletak pada Ridhonya orang tua. Meskipun sudah melakukan banyak ibadah kepada-Nya, namun di sisi lain durhaka kepada ibu, maka Allah pun tidak akan meridhoi kita.
Contoh durhaka kepada ibu adalah dengan membantahnya, berkata kasar kepadanya bahkan sampai membuatnya menangis. Naudzubillah.
Semoga kita semua termasuk anak-anak yang selalu berbakti kepada orang tua. Amin ya Rabbal Alamiin.
Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan. Maafkan bila ada kata yang salah. Akhir kata, Was salamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikianlah artikel hari ini mengenai ceramah tentang ibu beserta dalilnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar. Sekian dan terimakasih.
Sumber: udhadotme.wordpress.com/2017/12/03/membuat-ibu-menangis-ceramah/
Padahal dalam Al-Qur'an, Allah SWT telah berfirman dalam Surat Al-Isra' Ayat 23 yang artinya:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. "
Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk menyembah Dia semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Yang kedua, harus berbakti kepada orang tua. Bukan hanya orang tua kandung, namun juga guru dan mertua termasuk dalam ayat tersebut.
Maka dari itu kami akan memberikan contoh ceramah singkat tentang Ibu beserta dalilnya.
Baca juga: Pengertian Teks Ceramah dan Unsurnya
Contoh Ceramah tentang "Saat Ibu Menangis"
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillaah, wasyukurillaah. Washolatu wassalaamu alaa Rosuulillaah. Laa nabiyya ba’dah. Amma ba’du.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita semua, sehingga kita semua dapat berkumpul di sini tanpa suatu halangan apapun.
Sholawat beserta salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan nabi besar kita baginda Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan pengikutnya sampai akhir zaman. Amiin.
Hadirin Rahimakumullah....
Pada kesempatan ini izinkan saya membawakan ceramah yang berjudul "Saat Ibu Menangis"
Terkadang kita sebagai anak tidak tahu menempatkan diri. Seorang ibu yang telah bersusah payah membuat kita senang, malah kita tanggapi dengan kemarahan ketika ia menyuruh kita melakukan sesuatu untuknya, padahal itu merupakan kewajiban seorang anak.
Marah kepada ibu sampai membuatnya menangis, bukankah itu memutuskan ridho Ilahi? Bukankah, Ridho Allah letaknya pada Ridho-nya orang tua?
Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899, HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394)
Seorang anak yang membuat ibu-nya menangis adalah anak yang durhaka. Pastinya kita tidak mau dicap sebagai anak durhaka bukan? Astagfirullah al-adzim, tentunya kita semua tidak ada yang mau.
Hadirin Rahimakumullah....
Ada sebuah kisah yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW, di mana saat itu ada seorang anak yang terkenal sebagai ahli ibadah dan shalih.
Suatu ketika ajalnya datang menjemput, namun saat itu juga Allah memerintahkan pada malaikat maut, hanya sampai pada kerongkongan saja.
Tidak sepenuhnya roh anak tersebut keluar dengan lembut. Rasulullah yang menyaksikan anak tersebut pun langsung berdoa kepada Allah agar diberikan kemudahan kepadanya, hanya saja Allah SWT belum mengizinkan.
Bukan hanya itu penderitaan yang diterima oleh anak tersebut, ketika dikuburkan tanah pun enggan menerimanya. Akhirnya Rasulullah menyuruh salah seorang sahabat memanggil ibu dari anak tersebut.
Ibu yang dimaksud pun mendatangi Rasulullah.
"Apa kesalahan anakmu semasa hidup wahai ibu?" tanya Rasulullah.
"Tidak ya Rasul, anak saya tidak pernah salah apa-apa. Dia anak yang baik Rasul. Dia anak yang shalih." Jawab si ibu.
Sampai tiga kali Rasul bertanya dengan pertanyaan yang sama, sampai akhirnya berkata: "Maafkan anakmu wahai ibu, agar selesai naza' anakmu."
Selain itu Nabi berdalih, kalau si ibu tidak memaafkan, maka sang anak akan dibakar, sehingga ibu itupun memaafkannya.
"Aku maafkan dia ya Rasulullah. Dia memang pernah menyakiti hatiku, namun aku tak tega melihatnya dibakar ya Rasulullah. Maka aku akan memaafkan kesalahan-kesalahannya," kata si ibu.
Dengan kehendak Allah SWT, maka nyawa anak itupun dicabut dan dikuburkan dengan layak.
Hadiri Rahimakumullah...
Kisah anak tersebut memberikan kita pelajaran, bahwa Ridho Allah benar-benar terletak pada Ridhonya orang tua. Meskipun sudah melakukan banyak ibadah kepada-Nya, namun di sisi lain durhaka kepada ibu, maka Allah pun tidak akan meridhoi kita.
Contoh durhaka kepada ibu adalah dengan membantahnya, berkata kasar kepadanya bahkan sampai membuatnya menangis. Naudzubillah.
Semoga kita semua termasuk anak-anak yang selalu berbakti kepada orang tua. Amin ya Rabbal Alamiin.
Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan. Maafkan bila ada kata yang salah. Akhir kata, Was salamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Berikut ini kami bagikan beberapa contoh ceramah Agama Islam yaitu:
- Contoh Ceramah tentang Sedekah beserta Dalilnya
- Contoh Ceramah Singkat tentang Ibu
- Contoh Ceramah Singkat tentang Sabar
- Contoh Ceramah tentang Kejujuran Singkat
- Contoh Ceramah tentang Pentingnya Ilmu Pengetahuan
- Contoh Ceramah Anak: Keutamaan bulan Ramadhan
- Contoh Ceramah Ramadhan: Keutamaan Puasa
- Contoh Ceramah Keistimewaan bulan Ramadhan
Demikianlah artikel hari ini mengenai ceramah tentang ibu beserta dalilnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar. Sekian dan terimakasih.
Sumber: udhadotme.wordpress.com/2017/12/03/membuat-ibu-menangis-ceramah/
0 comments