Materi Bindo tentang Seloka - Pada materi ini kami akan membahas:
Pengertian Seloka menurut B. Simorangkir adalah peribahasa atau pepatah yang diberi sampiran.
Pengertian Seloka menurut Hooykaas diartikan sebagai pantun yang mengandung ibarat atau kisahan dan berisi nasihat.
Pengertian Seloka menurut Amir Hamzah sebagai pantun yang antara sampiran dan isinya terjadi hubungan arti.
Pengertian Seloka menurut Madong Lubis bahwa seloka atau pantun seloka tidak lain adalah pantun rantai atau pantun berkait.
Dalam seluk-beluk bahasa Indonesia, ia menyatakan bahwa seloka adalah pantun berangkai.
Pada zaman baru, seloka boleh terdiri atas 2 baris, 4, 6, atau lebih. Seloka yang jumlah barisnya lebih dari 2, bersajak pasangan (aa, bb, cc, dst). Semua kalimatnya mengandung arti seperti halnya syair.
Seloka ialah sejenis puisi yang mengandung ajaran seperti sindiran maupun senda gurau.
Pengertian Seloka menurut Wikipedia sebagai bentuk puisi Melayu Klasik yang berisi perumpamaan maupun pepatah yang mengandung sindiran, senda gurau bahkan ejekan.
Pengertian Seloka menurut Melayu Online sebagai bentuk puisi Melayu Klasik yang memuat perumpamaan yang mengandung sindiran, senda gurau, kejenakaan, khayalan, impian, atau ejekan.
Baca juga: Materi Puisi Rakyat
Secara umum, seloka dapat menggambarkan masyarakat yang melahirkannya, yaitu masyarakat yang sangat mementingkan keharmonian dan ketatasusilaan. Bersesuaian dengan sifat halus orang Melayu. Puisi seloka digunakan secara meluas sebagaimana pribahasa dan teromba.
Fungsi seloka amat tergantung pada tema dan isinya merupakan sindiran, ejekan, atau cetusan perasaan; kagum atau benci terhadap seseorang atau perlakuannya.
Bagaimanapun, jenaka dan ejekan yang dikemukakan itu merupakan pengajaran dan panduan terhadap seseorang dan sebagai alat kawalan sosial atau protes sosial
Adapun jenis-jenis seloka terbagi menjadi 7 macam, yaitu:
Baca juga: Pengertian Puisi lengkap dengan Jenis-jenisnya
Demikianlah artikel hari ini tentang SELOKA (Lengkap): Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis dan Contohnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terimakasih.
- Pengertian Seloka
- Ciri-cirinya
- Fungsi
- Jenis-jenis beserta contohnya.
Definisi seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik. Kata seloka diambil dari bahasa Sanskerta: sloka, yaitu suatu bentuk puisi Hindu yang terdapat dalam kitab-kitab kesusasteraan India, seperti Mahabarata dan Ramayana.
Seloka disebut juga pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sehingga merupakan jalinan atas beberapa bait.
Dari segi bentuk seloka mirip seperti gurindam, teromba, talibun, dan mantra. Akan tetapi dari segi sisi seloka berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan.
Seloka memperlihatkan hubungan yang erat dengan pribahasa. Dalam beberapa keadaan seolah-olah bentuk seloka sama dengan pribahasa berirama, tetapi seloka lebih merupakan susunan ungkapan-ungkapan yang sejajar, sebagian dipetik dari suatu cerita yang telah benar-benar dikenali dalam masyarakat Melayu seperti Pak Kaduk, Mak Si Randang, dan Lebai Malang.
Seloka biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang juga dapat ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Berikut merupakan pengertian seloka, ciri-ciri seloka, fungsi seloka beserta jenis dan contoh seloka.
Baca juga: Gurindam - Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya
Seloka disebut juga pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sehingga merupakan jalinan atas beberapa bait.
Dari segi bentuk seloka mirip seperti gurindam, teromba, talibun, dan mantra. Akan tetapi dari segi sisi seloka berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan.
Seloka memperlihatkan hubungan yang erat dengan pribahasa. Dalam beberapa keadaan seolah-olah bentuk seloka sama dengan pribahasa berirama, tetapi seloka lebih merupakan susunan ungkapan-ungkapan yang sejajar, sebagian dipetik dari suatu cerita yang telah benar-benar dikenali dalam masyarakat Melayu seperti Pak Kaduk, Mak Si Randang, dan Lebai Malang.
Seloka biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang juga dapat ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Berikut merupakan pengertian seloka, ciri-ciri seloka, fungsi seloka beserta jenis dan contoh seloka.
Baca juga: Gurindam - Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Seloka Menurut Para Ahli
1. B. Simorangkir
Pengertian Seloka menurut B. Simorangkir adalah peribahasa atau pepatah yang diberi sampiran.
2. Dr. C Hooykaas
Pengertian Seloka menurut Hooykaas diartikan sebagai pantun yang mengandung ibarat atau kisahan dan berisi nasihat.
3. Amir Hamzah
Pengertian Seloka menurut Amir Hamzah sebagai pantun yang antara sampiran dan isinya terjadi hubungan arti.
4. Madong Lubis
Pengertian Seloka menurut Madong Lubis bahwa seloka atau pantun seloka tidak lain adalah pantun rantai atau pantun berkait.
5. Sabaruddin Ahmad
Dalam seluk-beluk bahasa Indonesia, ia menyatakan bahwa seloka adalah pantun berangkai.
6. Sutan Moh. Zain
Pada zaman baru, seloka boleh terdiri atas 2 baris, 4, 6, atau lebih. Seloka yang jumlah barisnya lebih dari 2, bersajak pasangan (aa, bb, cc, dst). Semua kalimatnya mengandung arti seperti halnya syair.
7. Kamus Dewan Edisi ke-4
Seloka ialah sejenis puisi yang mengandung ajaran seperti sindiran maupun senda gurau.
8. Wikipedia
Pengertian Seloka menurut Wikipedia sebagai bentuk puisi Melayu Klasik yang berisi perumpamaan maupun pepatah yang mengandung sindiran, senda gurau bahkan ejekan.
9. Melayu Online
Pengertian Seloka menurut Melayu Online sebagai bentuk puisi Melayu Klasik yang memuat perumpamaan yang mengandung sindiran, senda gurau, kejenakaan, khayalan, impian, atau ejekan.
Baca juga: Materi Puisi Rakyat
Ciri-Ciri Seloka
Adapun ciri-ciri seloka secara umum dan asli India antara lain:
- Satu bait terdiri dari 4 baris atau lebih.
- Tiap-tiap baris terdiri atas 16 suku kata, jadi dalam setiap baris ada 2x8 suku kata.
- Memiliki lebih dari satu bait.
- Isi bait yang satu dengan berikutnya saling berkaitan .
- Tidak terikat oleh sajak akhir.
- Tidak tetap bilangan baris dan iramanya.
- Mempunyai kesatuan isi atau ide yang lengkap.
- Isinya lebih kepada pesan-pesan lucu, ejekan, gurauan atau sindiran yang tajam. Dan berisi pelajaran atau petuah berhikmat.
- Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
- Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga.
- Baris ke 1 dan ke 2 merupakan sampiran dan baris ke 3 dan 4 merupakan isi.
- Setiap baris terdiri dari 4 suku kata.
- Rangkaian pantun yang sambung menyambung.
- Dan seterusnya
Fungsi Seloka
Secara umum, seloka dapat menggambarkan masyarakat yang melahirkannya, yaitu masyarakat yang sangat mementingkan keharmonian dan ketatasusilaan. Bersesuaian dengan sifat halus orang Melayu. Puisi seloka digunakan secara meluas sebagaimana pribahasa dan teromba.
Fungsi seloka amat tergantung pada tema dan isinya merupakan sindiran, ejekan, atau cetusan perasaan; kagum atau benci terhadap seseorang atau perlakuannya.
Bagaimanapun, jenaka dan ejekan yang dikemukakan itu merupakan pengajaran dan panduan terhadap seseorang dan sebagai alat kawalan sosial atau protes sosial
Jenis-Jenis Seloka
Adapun jenis-jenis seloka terbagi menjadi 7 macam, yaitu:
- Seloka Nasihat
- Seloka Sindiran
- Seloka Mengejek
- Seloka Menempelak
- Seloka Khayal
- Seloka Pengajaran
- Seloka Senda gurau
Contoh Seloka
1. Contoh Seloka 4 Baris
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
2. Contoh Seloka lebih dari 4 baris (6 baris)
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
3. Contoh Seloka 8 Baris
Lurus Jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
Turun angin patahlah dahan
Ibu mai bapak berjalan
Ke mana untung diserahkan
4. Contoh Seloka 16 Baris
Buah ara batang dibantun
Mari dibantun dengan parang
Wahai saudara dengarlah pantun
Pantuk tidak mengata orang
Mari dibantun dengan parang
Berangan besar di dalam padi
Pantuk tidak mengata orang
Janganlah syak di dalam hati
Berangan besar di dalam padi
Pohon buluh dibuat pagar
Janganlah syak di dalam hati
Saya budak baru belajar
Pohon buluh dibuat pagar
Batang cunia saya patahkan
Saya budak baru belajar
Mana yang salah harap maafkan
Baca juga: Pengertian Puisi lengkap dengan Jenis-jenisnya
Demikianlah artikel hari ini tentang SELOKA (Lengkap): Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis dan Contohnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terimakasih.
0 comments