Pada kesempatan kali ini kami akan membahas contoh teks eksplanasi budaya beserta strukturnya.
Sebelumnya kami telah membahas pengertian, struktur, ciri, jenis, dan kaidah teks eksplanasi. Untuk itu disarankan bagi kalian membacanya terlebih dahulu pada artikel dibawah ini.
Secara singkat, teks eksplanasi adalah suatu teks yang menjelaskan tentang proses "apa", "mengapa", dan "bagaimana" terbentuknya suatu fenomena, baik fenomena alam, budaya, sosial dan lainnya.
Adapun struktur teks eksplanasi ada 3 bagian, penjelasannya sebagai berikut.
Berikut ini kumpulan contoh teks eksplanasi tentang budaya daerah beserta struktur teksnya.
Budaya Indonesia saat ini makin hari makin dilupakan karena kurangnya kesadaran dari masyarakat, kurangnya pembelajaran budaya, dan juga komunikasi budaya.
Bisa dibilang budaya Indonesia turun drastis karena kebanyakan dari kita memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman sekarang.
Padahal selamanya tidak benar, jika kita menganggap bahwa budaya asing lebih praktis dan keren. Banyak juga budaya asing yang dianggap keren namun tidak sesuai dengan jati diri dan budaya bangsa kita, Indonesia.
Akibatnya kebudayaan Indoensia tidak lagi diperhatikan dan perlahan-lahan mulai ditinggalkan ataupun tiba-tiba diklaim oleh negara lain.
Oleh karena itu, kemampuan dalam berkomunikasi sangatlah penting agar tidak terjadi lagi pemahaman yang salah tentang budaya yang dianut. Kurangnya dalam komunikasi juga akan menimbulkan pertikaian antar suku yang akibatnya berdampak pada persatuan dan kesatuan.
Harus diingat, kita juga harus memperhatikan komunikasi yang terjalin antar masyarakat dengan mengenalkan budaya satu sama lain dari generasi ke generasi sebagai penerus bangsa dengan tujuan agar budaya kita tetap hidup.
Kurangnya minat dalam belajar budaya sendiri, mengakibatkan budaya kita lama-kelamaan menghilang. Jadi, akan lebih baik jika kita mempelajari budaya sejak usia dini, untung saja saat ini sudah ada mata pelajaran yang membahas soal budaya. Tetapi, sangat disayangkan, banyak dari kita yang tidak menganggap penting belajar materi mengenai budaya, Indonesia.
Padahal dengan belajar budaya, kita bisa membangun budaya bangsa dan bisa mempertahankan budaya lokal di tengah era globalisasi ini. Sebetulnya, budaya Indonesia bisa tetap terjaga dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan pengajaran mengenai budaya kepada anak-anak Indonesia.
Wayang merupakan seni pertunjukan asli dari Indonesia yang berkembang cukup pesat di Jawa dan Bali. Selain di daerah tersebut, wayang juga cukup populer di pulau Sumatera dan Semenanjung Malaya, dimana budaya wayang ini dipengaruhi oleh kebudayaan dari Jawa dan Hindu.
UNESCO menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka terkenal dari Indonesia pada tanggal 7 November 2003, sebagai warisan maha karya dunia yang tidak ternilai harganya dalam seni bertutur.
Menurut sejarah, awal pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung di abad ke-4 yang berbunyi si Galigi mawayang.
Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia, wayang menjadi media efektif untuk menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayanan dan Mahabharata.
Saat Islam datang ke Nusantara, muncul boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana hanya bayangannya saja yang tampak saat pertunjukan, wayang inilah yang kita kenal dengan sebutan wayang kulit. Selain itu, ada wayang sadat yang dipergunakan untuk menyebarkan agama Islam dengan memperkenalkan nilai-nilai keislaman.
Nilai-nilai filosofi yang tersimpan dalam wayang mengajak masyarakat untuk selalu berbuat baik dan menghindari kejahatan, serta menanamkan semangat kepada masyarakat melalui pertunjukan wayang.
Adapun istilah dalam pe-wayang-an "memayu hayuning bebrayan agung", sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing.
Budaya tidak selamanya identik dengan hal-hal berbau tradisional, seperti bahasa, kesenian, pakaian, dan lainnya.
Seringkali kita mendengar kata "budaya", maka yang terlintas di pikiran kita adalah simbol budaya dari suatu daerah atau negara.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, yang dimiliki sebuah kelompok, dan diwariskan secara turun-temurun.
Maka dari itu antara daerah satu dengah yang lain memiliki budaya yang berbeda. Dan juga, masa lalu dan masa kini juga turut mempengaruhi budaya yang ada pada suatu daerah.
Jika dikelompokkan, hasil budaya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu kepercayaan, estetika, dan pengetahuan.
Ketiga hal tersebut saling berpengaruh antara satu sama lain dan timbul hasil seperti hukum, bahasa, adat-istiadat, pakaian, tempat tinggal, teknologi, dan lain sebagainya.
Salah satu faktor mengapa budaya selalu berkembang dan berubah seiring perkembangan zaman karena adanya perubahan lingkungan yang lumayan ekstrim.
Sehingga tidak mungkin perubahan budaya tidak dapat terjadi, dan wacana dalam pelestarian budaya hanya akan bebentuk wacana simbolis saja. Karena manusia tidak bisa hidup dengan cara hidup yang lama.
Tetapi, yang perlu kita perhatikan bahwa budaya lama akan tetap menjadi acuan untuk melahirkan budaya yang baru, sehingga kita dapat mengatakan bahwa budaya baru adalah hasil modifikasi dari budaya lama.
Tidak selamanya perubahan budaya itu buruk, walaupun sangat disayangkan beberapa budaya lama ada yang punah atau hilang.
Menjadi ironi bahwa di satu sisi hilangnya budaya lama sangat memprihatinkan, tetapi di sisi lain manusia tidak sanggup berada di satu titik saja.
Jika kita lihat lebih jauh, budaya Indonesia yang beragam ini sebenarnya banyak yang bertentangan dari norma sosial bahkan norma agama.
Salah satu contoh budaya yang terlalu mengenyampingkan norma adalah budaya warga suku sasak core event "bau nyale". Bau nyale artinya menangkap nyale, nyale merupakan cacing laut yang dapat dikonsumsi. Cacing laut tersebut muncul sekali setahun, pada hari, bulan dan pantai tertentu. Itulah yang membuat event "bau nyale" menjadi sangat spesial bagi suku sasak.
Konon katanya cacing tersebut adalah jelmaan putri Mandalika yang bunuh diri di laut karena masalah dilema percintaannya. Tradisi "bau nyale" merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Lombok terutama Lombok tengah pada waktu tertentu yaitu sekitar akhir bulan Februari atau pertengahan bulan Maret.
Yang menjadi keganjalan dalam tradisi tersebut adalah etika pemuda-pemudi dalam melestarikan budayanya. Nyale biasanya muncul pada 3 sampai 5 pagi hari, sehingga para pemburu harus begadang menunggu munculnya nyale ke permukaan laut. Selama menunggu itu mereka biasanya melakukan hal-hal yang tidak beretika.
Karena menangkap nyale di ruang terbuka, setiap orang bebas melakukan apa saja asal tidak menyebabkan kerusuhan. Kondisi seperti itu dimanfaatkan para pemuda melakukan tindakan tidak senonoh dengan pasangannya. Apalagi saat Nyale keluar, mereka meneriaki kata-kata kotor yang dipercaya dapat menarik perhatian cacing laut tersebut.
Kemeriahaan acara tersebut ternyata mengandung nilai-nilai negatif, jika kita lihat apa yang dilakukan para pemuda tersebut tidak layak dicontoh. Akan tetapi kembali lagi pada pernyataan bahwa budaya adalah hal yang harus terus dilestarikan.
Batik adalah kain bergambar yang cara pembuatannya secara khusus dengan menuliskan/menerakan malam pada kain tersebut, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu memiliki ciri khas.
Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi serta pengembangan motif dan budaya yang terkait.
UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi sejak 2 Oktober 2009.
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni yang tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak dahulu kala. Perempuan-perempuan Jawa pada saat itu menjadikan keterampilan mereka dalam membantik sebagai salah satu mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan laki-laki melakukan pekerjaan membantik ini.
Ragam corak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan ada juga beberapa corak yang hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu.
Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh asing, seperti para pedagang asing dan para penjajah. Warna-warna cerah seperti warna merah dipopulerkan oleh Tionghoa.
Bangsa penjajah asal Eropa mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah, termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru.
Batik tradisional masih tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai pada upacara-upacara adat, karena masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Dengan begitu, batik dapat dijadikan kebanggan rakyat Indonesia, karena batik memiliki ragam corak dan warna yang dapat menarik minat para turis asing untuk memilikinya.
Sehingga batik dapat menjadi salah satu sumber mata pencaharian yang dapat meningkatkan ekonomi Indonesia.
Menurunnya pelestarian dialek banyumasan terjadi karena adanya degradasi perasaan kebersamaan yang telah menjadi sebuah tali pengikat. Ada berbagai sebab atau alasan mengapa suatu bahasa punah atau tidak digunakan lagi oleh penutur-penuturnya. Satu diantaranya adalah adanya dominasi bahasa atau dialek yang lebih besar baik secara demografis, ekonomis, sosial, atau politis. Dalam konteks kasus bahasa banyumasan, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional,tekanan dari bahasa Jawa juga merupakan salah satu faktornya.
Demikianlah artikel hari ini tentang Contoh Teks Eksplanasi Budaya Singkat beserta Strukturnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terima kasih.
Referensi: goheadown.wordpress.com/2016/01/23/batik-teks-eksplanasi/
jagad.id/contoh-teks-eksplanasi-singkat/
www.yuksinau.id/contoh-teks-eksplanasi-budaya/
Sebelumnya kami telah membahas pengertian, struktur, ciri, jenis, dan kaidah teks eksplanasi. Untuk itu disarankan bagi kalian membacanya terlebih dahulu pada artikel dibawah ini.
Secara singkat, teks eksplanasi adalah suatu teks yang menjelaskan tentang proses "apa", "mengapa", dan "bagaimana" terbentuknya suatu fenomena, baik fenomena alam, budaya, sosial dan lainnya.
Adapun struktur teks eksplanasi ada 3 bagian, penjelasannya sebagai berikut.
- Pernyataan umum: berisi penjelasan umum bisa berupa pengenalan.
- Deretan penjelas/sebab-akibat: berisi penjelasan mengapa fenomena tersebut dapat terjadi.
- Interpretasi/penutup: bagian ini diartikan sebagai penutup yang bukan suatu keharusan ada.
Berikut ini kumpulan contoh teks eksplanasi tentang budaya daerah beserta struktur teksnya.
PENTING! : Bagi kamu yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang pengertian teks eksplanasi, strukturnya, ciri-ciri, tujuan, jenis, dan kaidah kebahasaannya, silahkan belajar pada materi khusus Teks Eksplanasi.
Contoh Teks Eksplanasi Budaya: #1 Penyebab Lunturnya Budaya Indonesia
Pernyataan umum
Budaya Indonesia saat ini makin hari makin dilupakan karena kurangnya kesadaran dari masyarakat, kurangnya pembelajaran budaya, dan juga komunikasi budaya.
Bisa dibilang budaya Indonesia turun drastis karena kebanyakan dari kita memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman sekarang.
Padahal selamanya tidak benar, jika kita menganggap bahwa budaya asing lebih praktis dan keren. Banyak juga budaya asing yang dianggap keren namun tidak sesuai dengan jati diri dan budaya bangsa kita, Indonesia.
Deretan penjelas
Akibatnya kebudayaan Indoensia tidak lagi diperhatikan dan perlahan-lahan mulai ditinggalkan ataupun tiba-tiba diklaim oleh negara lain.
Oleh karena itu, kemampuan dalam berkomunikasi sangatlah penting agar tidak terjadi lagi pemahaman yang salah tentang budaya yang dianut. Kurangnya dalam komunikasi juga akan menimbulkan pertikaian antar suku yang akibatnya berdampak pada persatuan dan kesatuan.
Harus diingat, kita juga harus memperhatikan komunikasi yang terjalin antar masyarakat dengan mengenalkan budaya satu sama lain dari generasi ke generasi sebagai penerus bangsa dengan tujuan agar budaya kita tetap hidup.
Interpretasi/penutup
Kurangnya minat dalam belajar budaya sendiri, mengakibatkan budaya kita lama-kelamaan menghilang. Jadi, akan lebih baik jika kita mempelajari budaya sejak usia dini, untung saja saat ini sudah ada mata pelajaran yang membahas soal budaya. Tetapi, sangat disayangkan, banyak dari kita yang tidak menganggap penting belajar materi mengenai budaya, Indonesia.
Padahal dengan belajar budaya, kita bisa membangun budaya bangsa dan bisa mempertahankan budaya lokal di tengah era globalisasi ini. Sebetulnya, budaya Indonesia bisa tetap terjaga dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan pengajaran mengenai budaya kepada anak-anak Indonesia.
Baca contoh lainnya: Contoh Teks Eksplanasi Gerhana Bulan dan Strukturnya
Contoh Teks Eksplanasi Budaya Jawa Timur: #2 Wayang
Pernyataan umum
Wayang merupakan seni pertunjukan asli dari Indonesia yang berkembang cukup pesat di Jawa dan Bali. Selain di daerah tersebut, wayang juga cukup populer di pulau Sumatera dan Semenanjung Malaya, dimana budaya wayang ini dipengaruhi oleh kebudayaan dari Jawa dan Hindu.
Deretan penjelas
UNESCO menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka terkenal dari Indonesia pada tanggal 7 November 2003, sebagai warisan maha karya dunia yang tidak ternilai harganya dalam seni bertutur.
Menurut sejarah, awal pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung di abad ke-4 yang berbunyi si Galigi mawayang.
Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia, wayang menjadi media efektif untuk menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayanan dan Mahabharata.
Saat Islam datang ke Nusantara, muncul boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana hanya bayangannya saja yang tampak saat pertunjukan, wayang inilah yang kita kenal dengan sebutan wayang kulit. Selain itu, ada wayang sadat yang dipergunakan untuk menyebarkan agama Islam dengan memperkenalkan nilai-nilai keislaman.
Interpretasi
Nilai-nilai filosofi yang tersimpan dalam wayang mengajak masyarakat untuk selalu berbuat baik dan menghindari kejahatan, serta menanamkan semangat kepada masyarakat melalui pertunjukan wayang.
Adapun istilah dalam pe-wayang-an "memayu hayuning bebrayan agung", sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing.
Contoh Teks Eksplanasi Budaya Singkat: #3 Perubahan Budaya
Pernyataan umum
Budaya tidak selamanya identik dengan hal-hal berbau tradisional, seperti bahasa, kesenian, pakaian, dan lainnya.
Seringkali kita mendengar kata "budaya", maka yang terlintas di pikiran kita adalah simbol budaya dari suatu daerah atau negara.
Deretan penjelas
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, yang dimiliki sebuah kelompok, dan diwariskan secara turun-temurun.
Maka dari itu antara daerah satu dengah yang lain memiliki budaya yang berbeda. Dan juga, masa lalu dan masa kini juga turut mempengaruhi budaya yang ada pada suatu daerah.
Jika dikelompokkan, hasil budaya dibagi menjadi 3 jenis, yaitu kepercayaan, estetika, dan pengetahuan.
Ketiga hal tersebut saling berpengaruh antara satu sama lain dan timbul hasil seperti hukum, bahasa, adat-istiadat, pakaian, tempat tinggal, teknologi, dan lain sebagainya.
Salah satu faktor mengapa budaya selalu berkembang dan berubah seiring perkembangan zaman karena adanya perubahan lingkungan yang lumayan ekstrim.
Sehingga tidak mungkin perubahan budaya tidak dapat terjadi, dan wacana dalam pelestarian budaya hanya akan bebentuk wacana simbolis saja. Karena manusia tidak bisa hidup dengan cara hidup yang lama.
Tetapi, yang perlu kita perhatikan bahwa budaya lama akan tetap menjadi acuan untuk melahirkan budaya yang baru, sehingga kita dapat mengatakan bahwa budaya baru adalah hasil modifikasi dari budaya lama.
Interpretasi
Tidak selamanya perubahan budaya itu buruk, walaupun sangat disayangkan beberapa budaya lama ada yang punah atau hilang.
Menjadi ironi bahwa di satu sisi hilangnya budaya lama sangat memprihatinkan, tetapi di sisi lain manusia tidak sanggup berada di satu titik saja.
Baca contoh lainnya: Contoh Teks Eksplanasi Gerhana Matahari dan Strukturnya
Contoh Teks Eksplanasi Budaya Daerah: #4 "Bau Nyale"
Pernyataan umum
Jika kita lihat lebih jauh, budaya Indonesia yang beragam ini sebenarnya banyak yang bertentangan dari norma sosial bahkan norma agama.
Salah satu contoh budaya yang terlalu mengenyampingkan norma adalah budaya warga suku sasak core event "bau nyale". Bau nyale artinya menangkap nyale, nyale merupakan cacing laut yang dapat dikonsumsi. Cacing laut tersebut muncul sekali setahun, pada hari, bulan dan pantai tertentu. Itulah yang membuat event "bau nyale" menjadi sangat spesial bagi suku sasak.
Deretan penjelas
Konon katanya cacing tersebut adalah jelmaan putri Mandalika yang bunuh diri di laut karena masalah dilema percintaannya. Tradisi "bau nyale" merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Lombok terutama Lombok tengah pada waktu tertentu yaitu sekitar akhir bulan Februari atau pertengahan bulan Maret.
Yang menjadi keganjalan dalam tradisi tersebut adalah etika pemuda-pemudi dalam melestarikan budayanya. Nyale biasanya muncul pada 3 sampai 5 pagi hari, sehingga para pemburu harus begadang menunggu munculnya nyale ke permukaan laut. Selama menunggu itu mereka biasanya melakukan hal-hal yang tidak beretika.
Karena menangkap nyale di ruang terbuka, setiap orang bebas melakukan apa saja asal tidak menyebabkan kerusuhan. Kondisi seperti itu dimanfaatkan para pemuda melakukan tindakan tidak senonoh dengan pasangannya. Apalagi saat Nyale keluar, mereka meneriaki kata-kata kotor yang dipercaya dapat menarik perhatian cacing laut tersebut.
Interpretasi
Kemeriahaan acara tersebut ternyata mengandung nilai-nilai negatif, jika kita lihat apa yang dilakukan para pemuda tersebut tidak layak dicontoh. Akan tetapi kembali lagi pada pernyataan bahwa budaya adalah hal yang harus terus dilestarikan.
Contoh Teks Eksplanasi Budaya: #5 Batik
Pernyataan umum
Batik adalah kain bergambar yang cara pembuatannya secara khusus dengan menuliskan/menerakan malam pada kain tersebut, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu memiliki ciri khas.
Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi serta pengembangan motif dan budaya yang terkait.
UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi sejak 2 Oktober 2009.
Deretan penjelas
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni yang tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak dahulu kala. Perempuan-perempuan Jawa pada saat itu menjadikan keterampilan mereka dalam membantik sebagai salah satu mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan laki-laki melakukan pekerjaan membantik ini.
Ragam corak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan ada juga beberapa corak yang hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu.
Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh asing, seperti para pedagang asing dan para penjajah. Warna-warna cerah seperti warna merah dipopulerkan oleh Tionghoa.
Bangsa penjajah asal Eropa mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah, termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru.
Batik tradisional masih tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai pada upacara-upacara adat, karena masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Interpretasi
Dengan begitu, batik dapat dijadikan kebanggan rakyat Indonesia, karena batik memiliki ragam corak dan warna yang dapat menarik minat para turis asing untuk memilikinya.
Sehingga batik dapat menjadi salah satu sumber mata pencaharian yang dapat meningkatkan ekonomi Indonesia.
6. Teks Ekspalansi Budaya Literasi
Pernyataan umum
Membaca merupakan kegiatan meresepsi, menganalisis, dan menginterprestasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak di sampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Salah satu kegiatan membaca yang dianjurkan pemerintah kepada siswa adalah kegiatan literasi.
Deretan penjelas
Menurunnya minat siswa dalam membaca merupakan salah satu penyebab minimnya wawasan dan keilmuan yang terbatas. Selain itu, akan mengkerdilkan pola pikir siswa sehingga siswa mudah dipengaruhi oleh pemahaman-pemahaman negatif. Bahkan siswa yang tidak berwawasan luas cenderung akan mengalami kesulitan pada kehidupan sosialnya.
Sesungguhnya banyak hal yang menjadi faktor penyebab rendahnya semangat dan motivasi untuk membaca, misalnya perkembangan teknologi yang kian canggih. Pengguna terbesar produk-produk berteknologi tinggi adalah para pemuda dan sayangnya mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget-gadget canggih tersebut dari pada membaca.
Penutup
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan minat baca para siswa, pemerintah mengadakan program membaca 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai. Program pemerintah ini sering disebut kegiatan literasi. Dengan adanya program ini, diharapkan meningkatnya minat baca bagi para siswa.
7. Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Bahasa Dialek Banyumasan Semakin Menghilang
Pernyataan umum
Bahasa Banyumasan yang sering disebut dengan istilah ”ngapak-ngapak” adalah kelompok bahasa bahasa Jawa yang dipergunakan di wilayah barat Jawa Tengah. Namun, fenomena yang kita lihat pada era kini adalah menurunnya minat masyarakat dalam penggunaan bahasa Banyumasan. Dialek Banyumasan dianggap sebagai bahasa kuno yang tidak populer.
Urutan sebab-akibat
Bahasa Banyumasan memiliki ciri-ciri khusus yang dapat dibedakan dengan bahasa Jawa baru (standar). Beberapa ciri khusus tersebut antara lain: (1). berkembang secara lokal hanya di wilayah sebaran kebudayaan Banyumas (2). memiliki karakter lugu dan terbuka (3). tidak terdapat banyak gradasi unggah-ungguh (4). digunakan sebagai bahasa ibu oleh sebagian besar masyarakat Banyumas (5). mendapat pengaruh bahasa Jawa kuno, Jawa tengahan, dan bahasa Sunda (6).pengucapan konsonan di akhir kata dibaca dengan jelas (selanjutnya sering disebut ngapak-ngapak) (7).pengucapan vokal a, i, u, e, o dibaca dengan jelas.
Bahasa Jawa dialek Banyumas terbagi setidaknya menjadi sub dialek, yaitu sub dialek wetan kali (sisi timur sungai) dan sub dialek kulon kali (sisi barat sungai). Sungaiyang dimaksud disini adalah sungai Serayu. Sub dialek wetan kali merupakan dialek Banyumasan yang cenderung dekat dengan bahasa Jawa standar yang dikembangkan di wilayah Negarigung. Sedangkan dialek kulon kali cenderung dekat dengan bahasa Sunda.
Fakta yang paling mudah ditemukan adalah nama-nama desa. Di sisi barat sungai Serayu terdapat begitu banyak desa atau tempat-tempat yang didahului kata“ci” yang dalam bahasa Sunda berarti sungai, seperti Cilongok, Cingebul, Cilacap,Cionje dan lain-lain. Ini berbeda dengan desa-desa atau tempat-tempat di sebelah timur sungai Serayu yang lebih njawani, seperti Karangsalam, Karangrau, Purwareja,Wirasaba, Somagede dan lain-lain.
8. Teks Eksplanasi Fenomena Budaya Kuda Lumping
Pernyataan umum
Ebeg Merupakan salah satu bentuk tarian rakyat yang berkembang di daerah Banyumas. Jenis tarian ebeg terdapat juga di luar daerah Banyumas khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan nama yang berbeda yaitu ada yang menyebut Jarang Kepang, Kuda Lumping, dan Jathilan.
Urutan sebab-akibat
Ebeg dahulunya merupakan tarian sakral yang biasa diikutsertakan dalam upacara keagamaan. Setiap regu Ebeg terdiri dari dua kelompok dengan 2duaorang pemimpin. Ada dua warna kuda yang digunakan sebagai properti tari yaitu kuda putih dan kuda hitam. Kuda yang berwarna putih menggambarkan pemimpin yang menuju kebenaran sejati, sedangkan kuda berwarna hitam menggambarkan pemimpin yang menuju kejahatan. Pada trik-trik tertentu dalam permainan kedua pemimpin itu bertemu dan saling menggelengkan kepala. Hal ini menunjukan bahwa antara kebenaran dan kejahatan tak dapat bertemu. Kemudian mundur beberapa langkah, maju lagi sesaat ketemu menggelengkan kepala begitulah seterusnya dengan gerak-gerak lain.
Ciri-ciri khas ebeg banyumas antara lain; memakai makutha (mahkota), pakainnya lebih tertutup dan diiringi lagu-lagu banyumasan, seperti Ricik-ricik, Lung Gadung, Blendhong, Gudril, Eling-eling yang menjadi andalan dalam setiap pentas ebeg banyumasan dan lagu lainnya.
Di dalam suatu pertunjukkan Ebeg biasanya menampilkan satu adegan yang unik pada bagian tengah pertunjukan. Atraksi tersebut sebagaimana dikenal dalam bahasa Banyumasan dengan istilah mendhem (in trance). Pemain akan kesurupan dan mulai melakukan atraksi-atraksi unik. Bentuk atraksi tersebut seperti halnya: makan Beling atau pecahan kaca, makan dedaunan yang belum matang, makan daging ayam yang masih hidup, berlagak seperti monyet, ular, dan lain-lain.
Akibat perkembangan budaya, Ebeg yang pada awalnya merupakan sarana ritual telah bergeser menjadi sekedar seni pertunjukan saja. Sebagai sebuah seni pertunjukan kesenian Ebeg mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan perkembangan dunia seni hiburan. Perubahan pada Ebeg dapat dilihat dalam bentuk iringan, gerak tari, kostum ataupun propertinya banyak dilakukan oleh para seniman Banyumas.
9. Teks Eksplanasi tentang Fenomena Budaya KPOP di Indonesia
Pernyataan umum
Budaya K-Pop atau Korean Pop merupakan salah satu contoh budaya populer yang mampu diekspor di dunia saat ini. Nyatanya budaya ini tidak hanya mampu berjaya di negerinya sendiri, tetapi juga berbagai negara lain di seantero global. Salah satunya adalah negeri kita, Indonesia. Budaya K-Pop telah masuk ke berbagai lini kehidupan, terutama musik, film, dan industri seni.
Deretan penjelas
Maraknya budaya K-Pop di Indonesia memang bukan tanpa alasan. Budaya K-Pop dianggap mampu menawarkan daya tarik lebih dibandingkan dengan industri seni Tanah Air. Film atau drama Korea, misalnya, dianggap mampu menyajikan jalan cerita yang lebih menyentuh, selain paras para aktor dan aktris yang menawan hati. Selain itu, dari segi musik, lagu-lagu Korea dianggap lebih mudah diingat, namun tetap bermakna jika dibandingkan dengan lagu-lagu barat dan tanah Air. Tariannya pun dianggap mampu mewakili hasrat generasi muda yang meluap-luap dan penuh energi.
Penutup
Maka tak heran jika kebanyakan penggemar budaya K-Pop berasal dari generasi muda, termasuk di tanah Air. Hasrat yang menggebu bertemu dengan budaya K-Pop dengan segala daya tarik, tarian yang menawan, paras yang penuh pesona, gerakan penuh energi, romansa, dan berbagai hal lain menjadi jawaban yang senantiasa dinantikan oleh generasi muda.
10. Teks Eksplanasi Budaya Reog Ponorogo
Pernyataan umum
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
Deretan penjelas
Ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal usul Reog dan Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan menggunakan giginya
Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Bhre Kertabhumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat.
Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai warisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.
Baca contoh lainnya: Contoh Teks Eksplorasi tentang Fenomena Alam
Demikianlah artikel hari ini tentang Contoh Teks Eksplanasi Budaya Singkat beserta Strukturnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terima kasih.
Referensi: goheadown.wordpress.com/2016/01/23/batik-teks-eksplanasi/
jagad.id/contoh-teks-eksplanasi-singkat/
www.yuksinau.id/contoh-teks-eksplanasi-budaya/
Teks Eksplanasi Budaya Literasi (kelompok5-e.blogspot.com)
0 comments