MateriBindo akan membahas segala hal tentang materi pembelajaran (mapel) teks diskusi diantaranya: pengertian, struktur teks diskusi, kaidah kebahasaan, macam jenis, unsur-unsurnya, tujuan, fungsi dan manfaatnya.
Kata "diskusi" menurut Armai Arief berasal dari bahasa latin, yaitu, "discussus" yang berarti "to examine". "Discussus" terdiri dari akar kata "dis" dan "cuture". "Dis" artinya terpisah, dan "cuture" artinya menggoncang atau memukul.
Secara etimologis, "discuture" berarti suatu pukulan yang memisahkan sesuatu. Atau juga membuat sesuatu menjadi jelas dengan cara memecahkannya.
Dalam diskusi, strukturnya terdiri dari 4 bagian, yaitu isu, argumen mendukung, argumen menentang dan juga kesimpulan.
Adapun tujuan dari diskusi adalah:
Adapun fungsi diskusi adalah sebagai berikut:
Adapun manfaat diskusi adalah sebagai berikut:
Sebutkan unsur-unsur diskusi? Adapun unsur dalam diskusi terbagi atas 4 macam yakni:
Adapun kaidah kebahasaan dalam diskusi adalah sebagai berikut.
Untuk dapat melaksanakan diskusi di kelas, seorang Guru harus mengetahui terlebih dahulu tentang jenis-jenis diskusi, sehingga dalam pelaksanaannya dapat menyesuaikan jenis diskusi apa yang akan digunakan.
Diskusi formal terdapat pada lembaga-lembaga pemerintah atau semi pemerintahan, dimana dalam diskusi ini perlu adanya ketua dan penulis serta pembicara ynag diatur secara formal, contohnya dalam sidang DPR.
Diskusi informal aturannya lebih longgar daripada diskusi-diskusi lainnya, karena sifatnya yang tidak resmi. Penerapannya bisa dalam diskusi keluarga, dan dalam belajar mengajar dilaksanakan dalam kelompok-kelompok belajar dimana satu sama lain bersifat "Face to face relationship".
Dalam diskusi panel ada dua kategori peserta, yaitu peserta aktif dan non aktif. Peserta aktif langsung melibatkan diri dalam diskusi, sedangkan peserta non aktif hanya menjadi pendengar.
Adakalanya peserta non aktif ini terdiri dari beberapa kelompok yang memiliki wakil-wakil yang ditugasi berbicara atas nama kelompoknya.
Diskusi ini hampir mirip dengan diskusi formal lainnya, hanya saja yang membedakannya adalah diskusi symposium disampaikan oleh seorang pemrasaran.
Pemrasaran secara bergiliran menyampaikan uraian pandangannya mengenai topik yang sama atau salah satu dari topik yang sama tersebut. Dan diskusi symposium ini biasanya tidak mencari kebenaran tertentu.
Diskusi ini dilaksanakan dengan membeberkan suatu persoalan, kemudian didiskusikan. Disini biasanya hanya satu pandangan atau satu persoalan saja.
Kelas merupakan satu kelompok diskusi. Whole group yang ideal apabila jumlah anggota tidak lebih dari 15 orang.
Satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri dari 4-5 orang, tempat diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah.
Diskusi ini diadakan di tengah atau di akhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari 3-6 orang. Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas tertentu.
Guru menjelaskan garis besarnya problema kepada siswa, guru menggambarkan aspek-aspek masalah, kemudian tiap-tiap kelompok (sydicate) diberi tugas untuk mempelajari suatu aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber-sumber lain.
Dalam diskusi ini setiap kelompok harus menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai segera. Setiap anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya.
Hasil belajar yang diharapkan agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam mengembangkan ide-ide yang ditemukannya yang dianggap benar.
Diskusi ini dipimpin oleh satu orang yang mengetahui sebuah diskusi dan tujuan diskusi ini adalah untuk mengambil suatu kesimpulan.
Dalam diskusi ini tempat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap ke peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi, seolah-olah melihat iklan yang berada dlaam mangkok (fish bowl).
Peranan guru disini adalah:
Peran siswa partisipan adalah sebagai berikut:
Baca juga: Materi Teks Deskripsi
Kata "diskusi" menurut Armai Arief berasal dari bahasa latin, yaitu, "discussus" yang berarti "to examine". "Discussus" terdiri dari akar kata "dis" dan "cuture". "Dis" artinya terpisah, dan "cuture" artinya menggoncang atau memukul.
Secara etimologis, "discuture" berarti suatu pukulan yang memisahkan sesuatu. Atau juga membuat sesuatu menjadi jelas dengan cara memecahkannya.
Daftar Isi
Pengertian Teks Diskusi
Secara Umum
Apa itu teks diskusi?
Secara umum diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan saling tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dalam memecahkan sebuah masalah tertentu.
Menurut Para Ahli
Agar kita lebih mengerti dalam memahami apa yang dimaksu dengan diskusi. Sebaiknya kita membaca definisi diskusi menurut para ahli di bawah.
Apa yang dimaksud dengan diskusi? Menurut Usman Basyirudin, diskusi adalah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif yang menimbulkan perhatian dan perubahan tingkah laku anak dalam belajar.
Menurut Taniredja (2011:23) Diskusi adalah proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah.
Menurut Maidar dan Mukti (1991:37) Diskusi pada dasarnya adalah suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil atau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah.
Suryo Subroto mengemukakan, diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang sesuatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.
Sedangkan dalam kamus ilmiah populer, diskusi diartikan sebagai pembahasan bersama tentang suatu masalah, tukar pikiran; bahas-membahas tentang suatu hal.
1. Usman Basyirudin
Apa yang dimaksud dengan diskusi? Menurut Usman Basyirudin, diskusi adalah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif yang menimbulkan perhatian dan perubahan tingkah laku anak dalam belajar.
2. Taniredja
Menurut Taniredja (2011:23) Diskusi adalah proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah.
3. Maidar dan Mukti
Menurut Maidar dan Mukti (1991:37) Diskusi pada dasarnya adalah suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil atau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah.
4. Suryo Subroto
Suryo Subroto mengemukakan, diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang sesuatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.
5. Kamus Ilmiah Populer
Sedangkan dalam kamus ilmiah populer, diskusi diartikan sebagai pembahasan bersama tentang suatu masalah, tukar pikiran; bahas-membahas tentang suatu hal.
Kembali ke Daftar Isi ↑
Struktur Teks Diskusi
Dalam diskusi, strukturnya terdiri dari 4 bagian, yaitu isu, argumen mendukung, argumen menentang dan juga kesimpulan.
- Isu: struktur diskusi yang pertama adalah apa isu yang akan didiskusikan secara bersama-sama.
- Argumen mendukung: berisi argumen (alasan) yang mendukung suatu hal yang menjadi pokok permasalahan diskusi.
- Argumen menentang: berisi argumen (alasan) yang menentang argumen yang mendukung.
- Kesimpulan: hasil akhir yang berisi kesimpulan dan rekomendasi tentang suatu isu yang dibahas.
Kembali ke Daftar Isi ↑
Ciri-Ciri Teks Diskusi
Berikut ini merupakan ciri-ciri dalam teks diskusi yang wajib Anda ketahui.
- Strukturnya terdiri dari isu, argumen pro, argumen kontra, dan simpulan.
- Memuat informasi yang bersifat informatif-argumentif
- Ciri kebahasaan menggunakan kata hubung berlawanan (tetapi sedangkan, dan sebagainya).
Kembali ke Daftar Isi ↑
Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Diskusi
Tujuan Diskusi
Adapun tujuan dari diskusi adalah:
- Diskusi bertujuan untuk menyatukan pendapat, persepsi, pola pikir dari beberapa anggota dalam rangka pengambilan keputusan.
- Melatih keberanian untuk mengemukakan pendapat secara sistematis dan logis.
- Belajar menghargai dan menerima pendapat orang lain.
- Untuk mengadakan suatu kesepakatan.
- Sebagai sarana belajar dan memperoleh informasi dari sudut pandang berbeda.
Fungsi Diskusi
Adapun fungsi diskusi adalah sebagai berikut:
- Melatih jiwa untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
- Mencari solusi bersama dalam suatu permasalahan.
- Meningkatkan rasa kekeluargaan.
- Menumbuhkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.
- Melatih kepercayaan diri seseorang.
Manfaat Diskusi
Adapun manfaat diskusi adalah sebagai berikut:
- Belajar dalam mengemukakan pendapat.
- Belajar berinteraksi lewat komunikasi yang baik.
- Dapat saling bertukar ilmu dan pikiran.
- Dapat menahan rasa ego yang ada dalam diri.
- Belajar untuk memahami karakter orang lain.
Unsur-unsur dalam Diskusi
Sebutkan unsur-unsur diskusi? Adapun unsur dalam diskusi terbagi atas 4 macam yakni:
- Moderator diskusi: seorang yang berperan untuk memimpin jalannya suatu diskusi.
- Narasumber diskusi: seorang yang memberikan materi diskusi yang memberikan permasalahan yang perlu didiskusikan oleh seluruh anggota kelompok.
- Notulis diskusi: seorang yang dapat dikatakan sebagai sekretaris, karena memiliki tugas untuk mencatat semua hasil diskusi dari awal hingga akhir.
- Peserta diskusi: seluruh anggota yang terlibat dalam mengikuti jalan pertemuan diskusi dari awal hingga akhir.
Kembali ke Daftar Isi ↑
Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi
Adapun kaidah kebahasaan dalam diskusi adalah sebagai berikut.
- Penggunaan konjungsi perlawanan: konjungsi ini menggunakan kata hubung tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya.
- Penggunaan kohesi leksikal dan kohesi gramatikal.
- Penggunaan modalitas. Modalitas mempunyai makna kemungkinan, kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat.
- Menggunakan kalimat teraktual pada saat berbicara.
- Penggunaan kata ynag mewakili pikiran dan perasaan.
- Bahasa evaluatif untuk mengkaji argumen dan bukti pendukung.
- Derajat kepastian, seberapa pasti dengan pernyataan kita sendiri.
Kembali ke Daftar Isi ↑
Macam-Macam Teks Diskusi
Untuk dapat melaksanakan diskusi di kelas, seorang Guru harus mengetahui terlebih dahulu tentang jenis-jenis diskusi, sehingga dalam pelaksanaannya dapat menyesuaikan jenis diskusi apa yang akan digunakan.
Jenis-jenis diskusi ditinjau dari sudut formalitas dan jumlah peserta yang mengikutinya
1. Diskusi Formal
Diskusi formal terdapat pada lembaga-lembaga pemerintah atau semi pemerintahan, dimana dalam diskusi ini perlu adanya ketua dan penulis serta pembicara ynag diatur secara formal, contohnya dalam sidang DPR.
2. Diskusi Informal
Diskusi informal aturannya lebih longgar daripada diskusi-diskusi lainnya, karena sifatnya yang tidak resmi. Penerapannya bisa dalam diskusi keluarga, dan dalam belajar mengajar dilaksanakan dalam kelompok-kelompok belajar dimana satu sama lain bersifat "Face to face relationship".
3. Diskusi Panel
Dalam diskusi panel ada dua kategori peserta, yaitu peserta aktif dan non aktif. Peserta aktif langsung melibatkan diri dalam diskusi, sedangkan peserta non aktif hanya menjadi pendengar.
Adakalanya peserta non aktif ini terdiri dari beberapa kelompok yang memiliki wakil-wakil yang ditugasi berbicara atas nama kelompoknya.
4. Diskusi dalam bentuk Symposium
Diskusi ini hampir mirip dengan diskusi formal lainnya, hanya saja yang membedakannya adalah diskusi symposium disampaikan oleh seorang pemrasaran.
Pemrasaran secara bergiliran menyampaikan uraian pandangannya mengenai topik yang sama atau salah satu dari topik yang sama tersebut. Dan diskusi symposium ini biasanya tidak mencari kebenaran tertentu.
5. Lecture Discussion
Diskusi ini dilaksanakan dengan membeberkan suatu persoalan, kemudian didiskusikan. Disini biasanya hanya satu pandangan atau satu persoalan saja.
6. Whole Group
Kelas merupakan satu kelompok diskusi. Whole group yang ideal apabila jumlah anggota tidak lebih dari 15 orang.
7. Buzz Group
Satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri dari 4-5 orang, tempat diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah.
Diskusi ini diadakan di tengah atau di akhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.
8. Sandicate Group
Suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari 3-6 orang. Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas tertentu.
Guru menjelaskan garis besarnya problema kepada siswa, guru menggambarkan aspek-aspek masalah, kemudian tiap-tiap kelompok (sydicate) diberi tugas untuk mempelajari suatu aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber-sumber lain.
9. Rain Storming Group
Dalam diskusi ini setiap kelompok harus menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai segera. Setiap anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya.
Hasil belajar yang diharapkan agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dalam mengembangkan ide-ide yang ditemukannya yang dianggap benar.
10. Fish Bowl
Diskusi ini dipimpin oleh satu orang yang mengetahui sebuah diskusi dan tujuan diskusi ini adalah untuk mengambil suatu kesimpulan.
Dalam diskusi ini tempat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap ke peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi, seolah-olah melihat iklan yang berada dlaam mangkok (fish bowl).
Jenis-jenis Diskusi ditinjau dari segi pola pemusatan orang yang berperan dalam diskusi di sekolah
1. Pola diskusi teacher centrallity (terpusat pada guru)
- Indikator: peserta yang menampilkan agenda masalah yang akan dijadikan topik diskusi.
- Direktur: peserta yang mengarahkan pembicaraan pada agenda masalah yang akan dibicarakan.
- Moderator: peserta yang diberi wewenang yang mengaur laju pembicaraan para partisipan (siswa peserta).
- Evaluator: penilai partisipasi dan kemajuan para partisipan baik sebagai individu dan kelompok.
2. Pola diskusi student centrality (terpusat pada siswa)
- Moderator: yang layak memimpin diskusi.
- Kontributor: pemberi kontribusi pertanyaan, sanggahan, saran, dan sebagainya.
- Encourager: pemberi dorongan dan kesempatan kepada sesama partisipan untuk turut aktif memberi kontribusi.
- Evaluator: penilai jalannya pembahasan dan keputusan/kesimpulan/jawaban yang disodorkan oleh guru sebagai moderator.
Jenis-jenis Teks Diskusi
Teks diskusi ada beberapa jenis, yaitu:
1. Seminar
Seminar adalah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang bertujuan melakukan study menyeluruh tentang topik tertentu dengan pemecahan suatu masalah yang memerlukan interaksi diantara peserta seminar yang dibantu oleh seorang cendikia/guru besar.
2. Sarasehan
Pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok undangna tertentu guna membahas suatu permasalahan dengan cara yang tak resmi dan dengan suasana santai.
3. Simposium
Serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin/moderator.
4. Diskusi panel
Bentuk diskusi yang sudah direncanakan mengenai suatu topik didepan para pengunjung.
5. Kongres
Sekumpulan orang, terutama untuk tujuan politik.
6. Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi untuk berunding atau juga bertukar pikiran/pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi
7. Loka karya
Suatu cara dimana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu.
Kembali ke Daftar Isi ↑
Contoh Teks Diskusi
Baca selengkapnya: Contoh Teks Diskusi SINGKAT beserta Strukturnya
Kembali ke Daftar Isi ↑
Cara Menyusun Teks Diskusi
Berikut merupakan beragam cara dalam menyusun teks diskusi menjadi suatu teks yang utuh.
- Mencari topik dari suatu permasalahan.
- Mencari tujuan (argumen mendukung dan argumen menentang).
- Mencari data atau informasi berkaitan dengan isu yang tengah diangkat.
- Menyusun kerangka teks atau karangan.
- Mengembangkan karangan menjadi suatu teks diskusi.
- Menyunting atau merevisi teks diskusi.
Menurut Mulyadi
Adapun menurut Mulyadi (2015) Beberapa langkah yang harus diperhatikan ketika ingin menyajikan teks diskusi antara lain:
1. Menentukan Topik
Topik yang hendak diangkat harus memicu adanya pro dan kontra dalam masyarakat dan bersifat faktual serta kontekstual, yakni yang sedang hangat dibicarakan.
2. Mengumpulkan Data Bukti Pendukung
Mengumpulkan data yang berhubungan dengan argumen pro dan kontra pada isu yang akan dibahas.
Harus dari sumber terpercaya seperti: pusat penelitian, wawancara dengan narasumber, lembaga survei, dan sebagainya.
3. Mencari Solusi
Solusi harus sesuai dengan pertimbangan dari data serta bukti pendukung.
4. Memulai penulisan
Hal pertama yang ditulis berupa kalimat utama isu, selanjutnya dengan kalimat utama dua argumentasi (pro & kontra). Kemudian mengembangkan kalimat utama menjadi paragraf dan diakhiri dengan simpulan.
Kembali ke Daftar Isi ↑
Menyimpulkan Teks Diskusi
Cara menyimpulkan isi teks diskusi erat kaitannya dengan struktur pembentuknya yakni bagian pendahuluan.
Bandingkan setidaknya dua gagasan utama yang berlawanan kemudian lihat persamaan diantara keduanya.
Lalu tarik masing-masing kelebihan serta kekurangan dari kedua gagasan tersebut. Dan terakhir gabungkan kedua gagasan tersebut menjadi satu gagasan yang koheren.
Kembali ke Daftar Isi ↑
Tipe Peserta Diskusi
Adapun beberapa tipe peserta dalam forum diskusi yaitu sebagai berikut.
- Tidak suka bicara
- Suka bertanya
- Sangat terpelajar
- Positif
- Tidak peduli
- Merasa paling tahu
- Tidak peduli
- Suka berdebat
- Ingin menang sendiri
- Pemalu
Kembali ke Daftar Isi ↑
Peserta Diskusi yang baik
- Ikut mengambil bagian dalam berdiskusi
- Bisa menahan diri pada suasana yang tepat untuk berbicara, bersikap.
- Mencoba menghargai dan memahami pendapat orang lain.
- Mendukung pendapat dengan alasan, contoh, fakta, atau pendapat ahli.
- Berbicara jika diberi kesempatan.
- Berkata dan bertindak sopan dan bijaksana.
- Berbicara dengan jelas, tegas, dan benar.
- Mendengarkan orang lain berbicara dengan penuh perhatian.
Kembali ke Daftar Isi ↑
Demikianlah artikel hari ini tentang materi teks diskusi. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
Siip, sangat membantu, trims
ReplyDelete