Teks narasi atau paragraf naratif merupakan materi pelajaran bahasa Indonesia kelas 7/VII atau kelas 12/XII pada kurikulum merdeka.
Pada artikel ini Materibindo membahas tentang pengertian teks narasi, jenis, unsur pembangun, struktur teks narasi, kaidah kebahasaan, ciri-ciri teks narasi, tujuan, dan contohnya.
Teks Narasi. Teks naratif sering disamakan dengan teks cerita fiksi walau tidak semua narasi dapat disebut sebagai ceita fiksi. Fiksi sering juga disebut sebagai teks naratif. Teks naratif dapat dipahami sebagai semua teks yang tidak bersifat dialog dan yang isinya merupakan suatu kisah sejarah atau sebuah deretan peristiwa (Luxemburg dkk. (1992:119)).
Penyebutan dengan teks naratif itu sendiri sebenarnya lebih merupakan istilah karena teks itu berisi cerita yang mengandung unsur fiksionalitas. Artinya, segala sesuatu yang dikisahkan itu lebih berkadar rekaan dan bukan sesuatu yang mesti ada dan terjadi seperti halnya peristiwa sejarah.
Jenis-jenis narasi terbagi atas 4 (empat) jenis, yaitu narasi ekspositoris, narasi sugestif, narasi informatif dan narasi artistik. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang materi ini. Silahkan disimak baik-baik.
Pengertian teks narasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menerangkan bahwa:
Narasi (kata benda) adalah pengisahan suatu cerita atau kejadian; cerita atau deskripsi suatu peristiwa atau kejadian; kisahan. Dari kata narasi terbentuk kata sifat yakni naratif, yang artinya bersifat narasi, atau yang bersifat menguraikan (menjelaskan).
Sedangkan, pengertian paragraf narasi menurut Gorys Keraf menyatakan bahwa:
Narasi adalah suatu wacana yang memiliki sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa/kejadian yang terjadi dalam satu kesatuan waktu; atau suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan secara jelas kepada para pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
Narasi disebut juga cerita. Narasi dapat berisikan fakta, fiksi atau rekaan yang dikhayalkan oleh penulisnya. Yang berisi fakta misalnya biografi dan autobiografi, sedangkan yang berupa fiksi adalah novel, cerpen, cerbung, dan sebagainya.
Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat kami simpulkan bahwa:
Jika dilihat dari peristiwa yang ditampilkan, narasi dibedakan menjadi 2 jenis. Dan tambahan dari beberapa blog/website yang kami telusuri bertambah 2 jenis lagi.
Menurut Keraf, narasi ekspositoris adalah narasi yang memberikan informasi kepada para pembaca agar pengetahuannya bertambah luas. Narasi bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang diceritakan. Sasaran utamanya adalah rasio, yakni berupa pengetahuan sesudah membaca kisah tersebut. Contohnarasi ekspositoris adalah cerita perjalanan atau pengalaman.
Menurut sifatnya narasi ekspositoris terbagi menjadi dua macam. Penjelasannya yaitu:
Narasi ini adalah narasi yang menyampaikan sebuah makna kepada pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya. Seperti halnya dengan narasi ekspositoris, narasi sugestif juga pertama-tama bertalian dengan perbuatan atau tindakan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian/peristiwa. Contoh narasi sugestif adalah bentuk karya sastra, seperti cerpen, novel, atau dongeng.
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki tujuan secara tepat dalam penyampaian informasi mengenai sebuah peristiwa atau sesuatu hal yang mana berguna untuk memperbanyak, memperluas, atau menambah pengetahuan orang lain tentang kisah seseorang.
Narasi artistik adalah narasi yang mempunyai tujuan adalah menyampaikan suatu amanat/pesan tersembunyi yang diketahui oleh penulis dan ditujukan kepada para pembaca atau pendengar sehingga para pembaca/pendengar tampak seolah-olah melihat dengan nyata.
Menurut Atar Semi (2003:31), ciri-ciri paragraf narasi sebagai berikut:
Sedangkan menurut Gorys Keraf (2000:136), ciri-ciri narasi sebagai berikut:
Struktur teks narasi terbagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu pengenalan, awal pertikaian, klimaks, dan penyelesaian. Penjelasannya sebagai berikut.
Selanjutnya kita akan mempelajari unsur pembangun pada paragraf narasi. Tahukah kalian apa saja unsur-unsur teks narasi? Berikut penjelasannya.
Apa kaidah/ciri kebahasaan teks narasi? Berikut unsur kebahasaan yang dimiliki oleh paragraf narasi.
Seperti halnya dengan teks lainnya, teks narasi juga mempunyai tujuan tertentu. Apa tujuannya? Berikut ini tujuan teks narasi.
Sebelum menulis karangan narasi, terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh seperti menentukan tema, mengumpulkan bahan, membuat kerangan karangan, melakukan revisi, dan menulis naskah.
Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Nursisto (1999:51-58) menyatakan bahwa beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menulis paragraf narasi, yaitu sebagai berikut.
Contoh paragraf narasi sugestif di atas diambil dari kutipan novel Surat Kecil untuk Tuhan.
Baca contoh lengkapnya: 20 Contoh Paragraf Narasi Singkat beserta Penjelasan Lengkapnya
Demikianlah artikel hari ini tentang teks narasi/naratif yang meliputi pengertian teks narasi, jenis-jenis, unsur pembagun, struktur teks narasi, kaidah kebahasaan, ciri-ciri teks narasi, tujuan, dan contoh paragraf narasi. Semoga bermanfaat bagi anda. Sekian dan terima kasih.
Referensi: https://www.inirumahpintar.com/2016/09/struktur-dan-unsur-unsur-yang-membangun-teks-narasi.html
http://referensisiswa.blogspot.co.id/2017/08/teks-narasi.html
http://www.rumpunsastra.com/2014/10/unsur-unsur-teks-narasi-teks-naratif.html
https://brainly.co.id/tugas/839201
https://agsuyoto.wordpress.com/
digilib.unila.ac.id
Teks Narasi. Teks naratif sering disamakan dengan teks cerita fiksi walau tidak semua narasi dapat disebut sebagai ceita fiksi. Fiksi sering juga disebut sebagai teks naratif. Teks naratif dapat dipahami sebagai semua teks yang tidak bersifat dialog dan yang isinya merupakan suatu kisah sejarah atau sebuah deretan peristiwa (Luxemburg dkk. (1992:119)).
Penyebutan dengan teks naratif itu sendiri sebenarnya lebih merupakan istilah karena teks itu berisi cerita yang mengandung unsur fiksionalitas. Artinya, segala sesuatu yang dikisahkan itu lebih berkadar rekaan dan bukan sesuatu yang mesti ada dan terjadi seperti halnya peristiwa sejarah.
Jenis-jenis narasi terbagi atas 4 (empat) jenis, yaitu narasi ekspositoris, narasi sugestif, narasi informatif dan narasi artistik. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang materi ini. Silahkan disimak baik-baik.
Pengertian Teks Narasi
Pengertian teks narasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menerangkan bahwa:
Narasi (kata benda) adalah pengisahan suatu cerita atau kejadian; cerita atau deskripsi suatu peristiwa atau kejadian; kisahan. Dari kata narasi terbentuk kata sifat yakni naratif, yang artinya bersifat narasi, atau yang bersifat menguraikan (menjelaskan).
Sedangkan, pengertian paragraf narasi menurut Gorys Keraf menyatakan bahwa:
Narasi adalah suatu wacana yang memiliki sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa/kejadian yang terjadi dalam satu kesatuan waktu; atau suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan secara jelas kepada para pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
Narasi disebut juga cerita. Narasi dapat berisikan fakta, fiksi atau rekaan yang dikhayalkan oleh penulisnya. Yang berisi fakta misalnya biografi dan autobiografi, sedangkan yang berupa fiksi adalah novel, cerpen, cerbung, dan sebagainya.
Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat kami simpulkan bahwa:
Narasi merupakan karangan yang berisi serangkaian peristiwa, dan masalahnya didukung oleh pelaku atau para tokoh serta memerlukan imajinasi yang disusun secara runtut.
Jenis-jenis Teks Narasi
Jika dilihat dari peristiwa yang ditampilkan, narasi dibedakan menjadi 2 jenis. Dan tambahan dari beberapa blog/website yang kami telusuri bertambah 2 jenis lagi.
1. Narasi Ekspositoris
Menurut Keraf, narasi ekspositoris adalah narasi yang memberikan informasi kepada para pembaca agar pengetahuannya bertambah luas. Narasi bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang diceritakan. Sasaran utamanya adalah rasio, yakni berupa pengetahuan sesudah membaca kisah tersebut. Contohnarasi ekspositoris adalah cerita perjalanan atau pengalaman.
Menurut sifatnya narasi ekspositoris terbagi menjadi dua macam. Penjelasannya yaitu:
- Narasi Ekspositoris yang bersifat Generalisasi: Jenis narasi ini menyampaikan sesuatu yang umum, yang dapat dilakukan oleh siapa saja, dan dapat pula dilakukan secara terus-menerus.
- Narasi Ekspositoris yang bersifat Khas atau Khusus: Menurut pendapat Keraf, narasi jenis ini menceritakan suatu peristiwa/kejadian yang khas, atau yang terjadi hanya satu kali. Peristiwa yang khas/khusus adalah peristiwa yang tidak mungkin dapat diulang kembali, karena merupakan pengalaman atau kejadian pada suatu waktu tertentu saja.
2. Narasi Sugestif
3. Narasi Informatif
4. Narasi Artistik
Ciri-ciri Teks Narasi
Teks narasi adalah teks yang di dalamnya menceritakan suatu kejadian secara runtut sesuai urutan waktu (kronologis). Narasi mempunyai ciri sebagai berikut.
- Disusun dalam urutan waktu yang jelas.
- Susunan lebih secara kronologis.
- Adanya unsur perbuatan atau tindakan
- Adanya unsur rangkaian waktu, informatif.
- Adanya sudut pandang penulis.
- Terkesan lebih memunculkan unsur perbuatan dan tindakan.
- Sering mengarah pada jawaban tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi.
- Ceritanya lebih banyak mengenai pengalaman penulis/pengarang.
- Adanya sebuah konflik, jika tidak ada cenderung menjadi kurang menarik.
- Kebanyakan berupa suatu yang fiksi namun bisa terkadang berupa non fiksi atau gabungan antara kedua hal tersebut.
- Mempunyai nilai estetika, artinya pengarang dibebaskan dalam mengeskpresikan kreatifitas pemilihan gaya bahasa/ekspresi (diksi).
Menurut Atar Semi (2003:31), ciri-ciri paragraf narasi sebagai berikut:
- Lebih menekankan susunan secara kronologis.
- Memilik nilai estetika.
- Berdasarkan konflik.
- Peristiwa atau kejadian disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar ada/terjadi.
- Berupa cerita mengenai peristiwa atau pengalaman pengarang.
Sedangkan menurut Gorys Keraf (2000:136), ciri-ciri narasi sebagai berikut:
- Adanya konflik
- Berusaha untuk menjawab pertanyaan "apa yang sebenarnya terjadi?"
- Dirangkai/disusun dalam urutan waktu.
- Lebih menonjolkan unsur tindakan atau perbuatan.
Struktur Teks Narasi
Struktur teks narasi terbagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu pengenalan, awal pertikaian, klimaks, dan penyelesaian. Penjelasannya sebagai berikut.
- Pengenalan: bagian permulaan dari teks narasi yang meliputi pengenalan tokoh, latar, suasana, dan unsur-unsur lainnya.
- Awal pertikaian: bagian teks narasi yang berisi konflik atau permasalahan awal mulai dituliskan oleh pengarang.
- Klimaks (puncak pertikaian): bagian yang berisi ilustrasi atas konflik-konflik utama atau inti dari sebuah cerita.
- Antiklimaks (penyelesaian): bagian teks/paragraf narasi yang berisi mengenai penyelesaian atas konflik yang terjadi dalam cerita dan sebagai penanda bahwa cerita akan berakhir.
Unsur Pembangun Teks Narasi
Selanjutnya kita akan mempelajari unsur pembangun pada paragraf narasi. Tahukah kalian apa saja unsur-unsur teks narasi? Berikut penjelasannya.
- Tokoh: para pelaku yang terdapat dalam sebuah teks narasi. Tokoh dalam teks naratif biasanya dibedakan menjadi beberapa jenis. Sesuai dengan keterlibatannya dalam cerita dibedakan antara tokoh utama (sentral dan tokoh ambahan (periferal).
- Alur/Plot: rangkaian peristiwa atau kejadian yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas.
- Latar (setting): fungsinya untuk memberi konteks cerita. Latar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: latar waktu, latar tempat, dan latar sosial.
- Judul: hal pertama yang harus ada pada teks narasi. Judul sering mengacu pada tokoh, tema, latar, maupun kombinasi antara beberapa unsur tersebut.
- Sudut Pandang: point of view dibedakan menjadi: sudut pandang first person central atau akuan sertaan; sudut pandang first person peripheral atau akuan taksertaan; sudut pandang third person omniscient atau diaan mahatahu; sudut pandang third person limited atau diaan terbatas.
- Gaya dan Nada: gaya adalah cara pengungkapan yang khas bagi seorang penulis. Sedangkan nada berhubungan dengan pilihan gaya untuk mengekspresikan suatu sikap.
- Tema: merupakan makna cerita, tema adalah sejenis komentar terhadap pokok masalah atau subjek. Tema mengandung sikap dari pengarang terhadap pokok cerita atau subjek tersebut.
Kaidah Kebahasaan Teks Narasi
Apa kaidah/ciri kebahasaan teks narasi? Berikut unsur kebahasaan yang dimiliki oleh paragraf narasi.
- Menggunakan metafora atau kata kiasan: pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan hanya sebagai lukisan yang berdasarkan perbandingan atau persamaan.
- Melihat kata kerja transitif dan intransitif: kata kerja transifit membutuhkan objek sebagai pelengkap agar artinya dapat mudah dimengerti. Sedangkan kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek sebagai pelengkap kalimat.
- Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa: penggunaannya disesuaikan dengan topik yang dinarasikan atau diuraikan.
- Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu: contohnya seperti pertama-tama, lalu, kemudian, ketika, akhirnya, selanjutnya, sebelumnya dan lain sebagainya.
Tujuan Teks Narasi
Seperti halnya dengan teks lainnya, teks narasi juga mempunyai tujuan tertentu. Apa tujuannya? Berikut ini tujuan teks narasi.
- Menurut Wikipedia, tujuan menulis karangan narasi adalah untuk memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan para pembaca. Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.
- Memberikan informasi kepada pembaca berupa pengalaman yang disajikan secara estetis.
- Pemberian informasi kepada pembaca dengan adanya kronologi suatu peristiwa yang dilengkapi dengan unsur-unsur narasi.
- Menyampaikan sebuah pengalaman yang hanya untuk hiburan semata.
- Menceritakan kenyataan atas suatu peristiwa yang telah terjadi demi kepentingan tertentu.
Langkah-Langkah Menulis Paragraf Narasi yang Benar
Sebelum menulis karangan narasi, terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh seperti menentukan tema, mengumpulkan bahan, membuat kerangan karangan, melakukan revisi, dan menulis naskah.
Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Nursisto (1999:51-58) menyatakan bahwa beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menulis paragraf narasi, yaitu sebagai berikut.
- Menentukan topik, sebelum membuat karangan narasi kita harus tahu dulu topik/temanya.
- Menentukan tujuan, tujuan menulis adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh penulis melalui karangan yang ditulisnya.
- Mengumpulkan bahan, data, sangat dibutuhkan sebagai bahan untuk mengembangkan gagasan yang ada dalam sebuah karangan .
- Menyusun kerangka, kerangka karangan merupakan sebuah rancangan yang akan ditulis.
- Mengembangkan kerangka, maksudnya adalah menguraikan sebuah rancangan karangan. Dalam langkah ini dijabarkan uraian permasalahan, sehingga bagian-bagian tersebut menjadi lebih jelas.
- Koreksi dan revisi, naskah yang telah kita tulis kemudian hendaknya dikoreksi lagi.
- Menulis naskah yang telah direvisi pada tahap ke 6 (enam).
Contoh Teks Narasi Sugestif Singkat
Tiga hari lamanya aku mengalami koma tanpa pernah bangun. Dan ketika aku terbangun dari mimpiku, perlahan kubukakan mataku, seluruh keluargaku ada disampingku. Ayah, ibu, kedua kakakku, paman dan bibi serta teman-temanku telah ada disampingku. Suara ayat-ayat Al-Qur'an terdengar dan aku senang mereka tidak marah padaku karena aku pergi tanpa pamitan. Ayah menyadari aku terbangun dengan cepat memanggilku...
Contoh paragraf narasi sugestif di atas diambil dari kutipan novel Surat Kecil untuk Tuhan.
Baca contoh lengkapnya: 20 Contoh Paragraf Narasi Singkat beserta Penjelasan Lengkapnya
Demikianlah artikel hari ini tentang teks narasi/naratif yang meliputi pengertian teks narasi, jenis-jenis, unsur pembagun, struktur teks narasi, kaidah kebahasaan, ciri-ciri teks narasi, tujuan, dan contoh paragraf narasi. Semoga bermanfaat bagi anda. Sekian dan terima kasih.
Referensi: https://www.inirumahpintar.com/2016/09/struktur-dan-unsur-unsur-yang-membangun-teks-narasi.html
http://referensisiswa.blogspot.co.id/2017/08/teks-narasi.html
http://www.rumpunsastra.com/2014/10/unsur-unsur-teks-narasi-teks-naratif.html
https://brainly.co.id/tugas/839201
https://agsuyoto.wordpress.com/
digilib.unila.ac.id
0 comments