Teks Berita merupakan materi bahasa Indonesia kelas 8/VIII dan 12/XII - Materi ini membahas pengertian teks berita, struktur, unsur-unsur, jenis-jenis, ciri-ciri/karakteristik, syarat, dan kaidah kebahasaannya.
Kalian pasti pernah menonton berita di TV, apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan teks berita?
Menurut Sumandiria (2005:117-118) karena fakta dalam bentuk berbagai peristiwa yang terjadi begitu banyak, sedangkan waktu yang dimiliki jurnalis dan editor media massa sangat terbatas, maka harus dicari teknik untuk menuliskan kata-kata tersebut. Teknik itu dinamakan dengan piramida terbalik.
Dengan piramida terbalik, berarti pesan berita disusun secara deduktif, kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu pada paragraf pertama, kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian yang lebih rinci pada paragraf-paragraf berikutnya.
Alasan penggunaan teknik penulisan berita piramida terbalik adalah sebagai berikut:
Djuharie dan Suherli (2005:35) menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis sebuah berita, antara lain adalah:
Dalam pembelajaran menulis suatu teks berita ada beberapa aspek yang digunakan dalam penilaian di antaranya adalah
Kalian pasti pernah menonton berita di TV, apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan teks berita?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks berita adalah suatu teks yang berisi cerita atau keterangan mengenai peristiwa atau kejadian yang hangat.
Pada intinya teks berita ini adalah teks yang berisi keterangan tentang suatu kejadian yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat.
Tahukah kalian unsur-unsur dalam berita terdapat 5W+1H atau AdikSimba. Sedangkan strukturnya ada 3, yaitu orientasi berita, peristiwa dan sumber berita.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai materi ini. Sebaiknya kalian simak baik-baik apa yang dijelaskan tentang Teks Berita.
Pertama, kita harus mengetahui apa itu teks berita.
Teks berita biasanya disiarkan/disebarkan melalui berbagai media, misalnya seperti televisi, radio, internet atau media cetak seperti koran dan majalah. Dengan kita membaca sebuah berita maka kita akan mendapatkan informasi dan menambah wawasan kita sehingga dapat berfikir kritis terhadap suatu kejadian.
Meskipun teks berita dari beberapa media massa yang berbeda menginformasikan hal sama, kadang-kadang struktur penyajiannya berbeda. Hal tersebut sangat bergantung kepada hal apa yang lebih dipentingkan, jika hal yang lebih dipentingkan unsur apa, biasanya struktur berita akan mendahulukan unsur tersebut. Jika hal yang lebih dipentingkan unsur kapan atau dimana, unsur kapan (waktu) dan di mana (tempat) yang didahulukan.
Adapun teks berita ini terdapat 3 struktur. Penjelasan singkatnya seperti berikut.
Struktur yang pertama adalah orientasi berita. Bagian ini merupakan pengenalan mengenai suatu masalah atau hal apa yang akan dibahas di dalam berita.
Struktur yang kedua berisi inti permasalahan mengenai kejadian yang terdapat pada peristiwa atau hal yang ingin dibahas secara detail dan berurutan. Bagian ini menjelaskan jalannya kejadian dari awal hingga akhir.
Bagian ini berisi sumber didapatnya berita/informasi. Biasanya terletak pada bagian awal berita atau akhir berita.
Unsur berita adalah sebuah keharusan, jika unsur ini tidak ada. Maka berita tersebut akan membingungkan dan tidak bisa diterima oleh masyarakat dengan baik. Unsur-unsur berita yakni 5W+1H atau AdikSimba.
Unsur ini biasanya mengenai suatu peristiwa yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di tengah masyarakat.
Unsur ini adalah tempat dimana peristiwa atau kejadian itu terjadi. Berita harus memuat informasi mengenai lokasi kejadian sehingga berita menjadi jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Unsur ini mengenai kapan terjadinya peristiwa yang sedang dibahas di dalam berita. Waktu kejadian berita ini penting dijelaskan dalam berita sehingga mudah dimengerti masyarakat.
Unsur ini meliputi subjek yang bersangkutan dalam berita. Yakni, siapa saja yang terlibat didalamnya. Orang-orang yang terlibat harus dijelaskan, sehingga tidak membingungkan atau menimbulkan kesalahpahaman.
Unsur ini menjelaskan mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Biasanya meliputi alasan dan latar belakang terjadinya peristiwa yang diberitakan.
Unsur ini memuat bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi. Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara kronologis.
Jenis-jenis atau macam-macam berita dibagi berdasarkan isi/konten ataupun tema dari berita. Penjelasan singkatnya yaitu:
Jenis berita ini biasanya ditulis secara to the point, lugas, jelas, dan rungkas serta berisi informasi tentang peristiwa terbaru atau terkini (aktual), terhangat, dan juga menarik. Biasanya jenis ini terdapat pada halaman depan sebuah koran. Jenis ini terbagi menjadi 2 macam, yakni:
Jenis berita ini merupakan berita pendapat yang berisi laporan pandangan seseorang mengenai suatu hal, ide, pemikiran ataupun komentar terhadap suatu permasalahan yang penting. Berita jenis ini biasanya bersumber dari pendapat para ahli, professor, cendikiawan, atau pejabat.
Jenis berita ini merupakan perkembangan dari Straight News. Maksudnya dengan penambahan infromasi latar belakang, wawancara dengan berbagai sumber, serta menambah data-data terkait sehingga menjadikan berita menjadi utuh, lebih detail dan lebih lengkap.
Jenis ini adalah berita yang dikembangkan dengan pendalaman mengenai hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan. Jenis ini lebih ditekankan ke pertanyaan "Mengapa" dan "Bagaimana" serta "Apa".
Jenis ini adalah berita yang dikembangkan berdasarkan sebuah penyelidikan atau penelitian dari berbagai sumber yang ada.
Adapun ciri-ciri teks berita adalah sebagai berikut.
Berikut syarat berlakunya sebuah teks berita.
Pendapat lain dikemukakan oleh Faqih (2003:37-39) tentang persyaratan berita , dalam jurnalistik tidak semua kejadian atau fakta dapat dikatakan sebagai berita. Fakta akan memiliki nilai layak berita jika memenuhi syarat-syarat yaitu:
Pendapat senada juga disampikan oleh Djuraid (2006:15-16) bahwa sebuah berita haruslah memperhatikan syarat-syarat tertentu apakah fakta tersebut layak dijadikan berita atau tidak. Syarat-syarat tersebut adalah:
Adapun kaidah kebahasaan dalam teks berita antara lain sebagai berikut.
Selain ciri kebahasaan berita di atas, ada pula kaidah kebahasaan lainnya yaitu:
Pada intinya teks berita ini adalah teks yang berisi keterangan tentang suatu kejadian yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat.
Tahukah kalian unsur-unsur dalam berita terdapat 5W+1H atau AdikSimba. Sedangkan strukturnya ada 3, yaitu orientasi berita, peristiwa dan sumber berita.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai materi ini. Sebaiknya kalian simak baik-baik apa yang dijelaskan tentang Teks Berita.
Pengertian Teks Berita
Pertama, kita harus mengetahui apa itu teks berita.
Teks Berita adalah teks yang berisi tentang segala kejadian atau peristiwa yang telah atau sedang terjadi di dunia.
Teks berita biasanya disiarkan/disebarkan melalui berbagai media, misalnya seperti televisi, radio, internet atau media cetak seperti koran dan majalah. Dengan kita membaca sebuah berita maka kita akan mendapatkan informasi dan menambah wawasan kita sehingga dapat berfikir kritis terhadap suatu kejadian.
Meskipun teks berita dari beberapa media massa yang berbeda menginformasikan hal sama, kadang-kadang struktur penyajiannya berbeda. Hal tersebut sangat bergantung kepada hal apa yang lebih dipentingkan, jika hal yang lebih dipentingkan unsur apa, biasanya struktur berita akan mendahulukan unsur tersebut. Jika hal yang lebih dipentingkan unsur kapan atau dimana, unsur kapan (waktu) dan di mana (tempat) yang didahulukan.
Baca juga: 40+ Pengertian Berita Menurut Para Ahli
Struktur Teks Berita
Adapun teks berita ini terdapat 3 struktur. Penjelasan singkatnya seperti berikut.
#1 Orientasi Berita
Struktur yang pertama adalah orientasi berita. Bagian ini merupakan pengenalan mengenai suatu masalah atau hal apa yang akan dibahas di dalam berita.
#2 Peristiwa
Struktur yang kedua berisi inti permasalahan mengenai kejadian yang terdapat pada peristiwa atau hal yang ingin dibahas secara detail dan berurutan. Bagian ini menjelaskan jalannya kejadian dari awal hingga akhir.
#3 Sumber
Bagian ini berisi sumber didapatnya berita/informasi. Biasanya terletak pada bagian awal berita atau akhir berita.
Unsur-unsur Teks Berita
Unsur berita adalah sebuah keharusan, jika unsur ini tidak ada. Maka berita tersebut akan membingungkan dan tidak bisa diterima oleh masyarakat dengan baik. Unsur-unsur berita yakni 5W+1H atau AdikSimba.
1. Apa? (What?)
Unsur ini biasanya mengenai suatu peristiwa yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di tengah masyarakat.
2. Dimana? (Where?)
Unsur ini adalah tempat dimana peristiwa atau kejadian itu terjadi. Berita harus memuat informasi mengenai lokasi kejadian sehingga berita menjadi jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat.
3. Kapan? (When?)
Unsur ini mengenai kapan terjadinya peristiwa yang sedang dibahas di dalam berita. Waktu kejadian berita ini penting dijelaskan dalam berita sehingga mudah dimengerti masyarakat.
4. Siapa? (Who?)
Unsur ini meliputi subjek yang bersangkutan dalam berita. Yakni, siapa saja yang terlibat didalamnya. Orang-orang yang terlibat harus dijelaskan, sehingga tidak membingungkan atau menimbulkan kesalahpahaman.
5. Mengapa? (Why?)
Unsur ini menjelaskan mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Biasanya meliputi alasan dan latar belakang terjadinya peristiwa yang diberitakan.
6. Bagaimana? (How?)
Unsur ini memuat bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi. Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara kronologis.
Jenis-Jenis Teks Berita
Jenis-jenis atau macam-macam berita dibagi berdasarkan isi/konten ataupun tema dari berita. Penjelasan singkatnya yaitu:
#1 Straight News atau Berita Langsung
Jenis berita ini biasanya ditulis secara to the point, lugas, jelas, dan rungkas serta berisi informasi tentang peristiwa terbaru atau terkini (aktual), terhangat, dan juga menarik. Biasanya jenis ini terdapat pada halaman depan sebuah koran. Jenis ini terbagi menjadi 2 macam, yakni:
- Hard News: berisi berita yang sangat penting, terupdate, ataupun terbaru (aktual) harus segera disampaikan kepada masyarakat.
- Soft News: merupakan berita ringan/lunak biasanya memberikan informasi mengenai kisah-kisah kemanusiaan.
#2 Opinion News atau Berita Opini
Jenis berita ini merupakan berita pendapat yang berisi laporan pandangan seseorang mengenai suatu hal, ide, pemikiran ataupun komentar terhadap suatu permasalahan yang penting. Berita jenis ini biasanya bersumber dari pendapat para ahli, professor, cendikiawan, atau pejabat.
#3 Interpretative News
Jenis berita ini merupakan perkembangan dari Straight News. Maksudnya dengan penambahan infromasi latar belakang, wawancara dengan berbagai sumber, serta menambah data-data terkait sehingga menjadikan berita menjadi utuh, lebih detail dan lebih lengkap.
#4 Depth News atau Berita Mendalam
Jenis ini adalah berita yang dikembangkan dengan pendalaman mengenai hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan. Jenis ini lebih ditekankan ke pertanyaan "Mengapa" dan "Bagaimana" serta "Apa".
#5 Investigation News
Jenis ini adalah berita yang dikembangkan berdasarkan sebuah penyelidikan atau penelitian dari berbagai sumber yang ada.
Ciri-Ciri / Karakteristik Teks Berita
Adapun ciri-ciri teks berita adalah sebagai berikut.
- Berita harus di tulis sesuai dengan peristiwa atau kejadian aslinya.
- Naskah berita ditulis harus dengan gaya bahasa yang muda dimengerti/dipahami oleh masyarakat.
- Berita harus menggunakan bahasa yang baku.
- Berita harus memuat unsur 5W+1H atau AdikSimba.
- Informasi di dalam berita mengandung opini penulisnya.
- Gaya bahasa banyak mengandung istilah asing.
- Naskah berita berisi dari banyak peristiwa dengan data yang kurang kuat.
- Berita berisi kabar angin yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang ada.
Syarat sebuah Teks Berita
Berikut syarat berlakunya sebuah teks berita.
- Fakta: teks berita harus berdasarkan fakta, jika tidak maka tidak bisa dikatakan sebagai teks berita.
- Aktual: teks berita harus yang masih baru atau hangat diperbincangkan oleh masyarakat.
- Seimbang: tidak boleh memihak kepada siapapun.
- Lengkap: Strukturnya harus lengkap, memuat unsur 5W+1H atau AdikSimba.
- Menarik: Teks berita harus disertai dengan judul yang menarik agar orang lebih tertarik membacanya.
- Sistematis: Teks berita harus berurutan/sesuai (sistematis).
Pendapat lain dikemukakan oleh Faqih (2003:37-39) tentang persyaratan berita , dalam jurnalistik tidak semua kejadian atau fakta dapat dikatakan sebagai berita. Fakta akan memiliki nilai layak berita jika memenuhi syarat-syarat yaitu:
- Significance (penting): kejadian yang dijadikan berita sangat mungkin memengaruhi orang banyak.
- Magnitude (besar): berita harus merupakan kejadian besar atau fakta yang menyangkut angka dalam jumlah besar.
- Timeliness (waktu): peristiwa hari ini lebih layak dijadikan beita daripada peristiwa yang terjadi minggu lalu.
- Proximity (kedekatan): berita haruslah dekat dengan pembaca.
- Prominence (terkenal): berita harus menyangkut semua hal, baik manusia, tempat, maupun kegiatan yang dikenal oleh masyarakat.
- Human interest (manusiawi): peristiwa yang diberitakan dapat memberi sentuhan perasaan bagi pembaca.
Pendapat senada juga disampikan oleh Djuraid (2006:15-16) bahwa sebuah berita haruslah memperhatikan syarat-syarat tertentu apakah fakta tersebut layak dijadikan berita atau tidak. Syarat-syarat tersebut adalah:
- Aktual
- Kedekatan
- Penting
- Luar biasa
- Tokoh
- Eksklusif
- Ketegangan
- Konflik
- Human interest
- Seks
- Progresif
- Trend
- Humor
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Adapun kaidah kebahasaan dalam teks berita antara lain sebagai berikut.
- Penggunaan kalimat langsung: kalimat langsung ditandai dengan dua tanda petik ganda dan disertai keterangan.
- Penggunaan bahasa yang baku: agar memudahkan pemahaman banyak orang karena sifatnya universal.
- Penggunaan kata kerja mental: menunjukkan respon atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan.
- Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat: Ini harus ada pada berita, agar berita yang disampaikan menjadi jelas dan mudah dimengerti.
- Penggunaan konjungsi temporal: Misalnya setelah, kemudian, sejak, awalnya, akhirnya. Konjungsi ini biasa ditemukan pada struktur yang menjelaskan berita secara kronologis/urutan waktu.
1. Adanya keterangan
Keterangan dalam teks berita berfungsi untuk menjelaskan lebih lanjut kalimat-kalimat dalam teks berita. Keterangan ini diperlukan agar pembaca berita dapat memahami berita dengan benar.
2. Verba Transitif
Kata kerja yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Verba transitif adalah verba yang memerlukan dua nomina, satu sebagai subjek, dan satu lagi sebagai objek dalam suatu kalimat aktif. Objek dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif. Contohnya memulai, menuduh. menabrak.
3. Verba Pewarta
Verba pewarta adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu percakapan. Verba ini menjadi salah satu ciri kebahasaan dalam teks berita.
Teknik Penulisan Berita
Menurut Sumandiria (2005:117-118) karena fakta dalam bentuk berbagai peristiwa yang terjadi begitu banyak, sedangkan waktu yang dimiliki jurnalis dan editor media massa sangat terbatas, maka harus dicari teknik untuk menuliskan kata-kata tersebut. Teknik itu dinamakan dengan piramida terbalik.
Dengan piramida terbalik, berarti pesan berita disusun secara deduktif, kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu pada paragraf pertama, kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian yang lebih rinci pada paragraf-paragraf berikutnya.
Alasan penggunaan teknik penulisan berita piramida terbalik adalah sebagai berikut:
- Memudahkan khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa untuk segera menemukan berita yang dianggapkan menarik atau penting yang ingin diketahuinya.
- Memudahkan editor dan reporter memotong bagian-bagian berita yang dianggap kurang penting atau tidak penting ketika dihadapkan kendala teknis; misal berita terlalu panjang sementara ruangan yang tersedia terbatas.
- Memudahkan para jurnalis dalam menyusun pesan berita melalui rumus baku yang sudah dikuasainya sekaligus menghidnari kemungkinan fakta atau informasi penting yang terlewat tidak dilaporkan.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menyusun Berita
Djuharie dan Suherli (2005:35) menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis sebuah berita, antara lain adalah:
- Tulisan berita harus dapat menyentuh kebutuhan manusia akan informasi.
- Berita yang ditulis harus aktual sehingga tidak menjadi berita basi.
- Penulisan berita untuk koran harus cepat dan singkat tetapi kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
- Tulisan berita harus bisa menjawab pertanyaan ADIKSIMBA.
- Tulisan berita yang berkelanjutan tentang suatu hal, pada bagian akhir berita harus diungkapkan lagi tentang latar belakang peristiwanya.
Aspek-aspek yang Dinilai dalam Menulis Berita
Dalam pembelajaran menulis suatu teks berita ada beberapa aspek yang digunakan dalam penilaian di antaranya adalah
- Aspek kesesuaian judul.
- Aspek kelengkapan unsur (ADIKSIMBA).
- Keruntutan.
- Kalimat efektif.
- Pilihan kata/diksi.
- Ketepatan ejaan dan tanda baca.
- Tampilan tulisan.
Contoh Teks Berita Singkat menggunakan 5W + 1H
Temukan Kecurangan, Pemilihan Kepala Desa Ditunda
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menggagalkan pemilihan kepala desa pada Sabtu, (12/12/2016). Hal ini dikarenakan adanya temuan tindak kecurangan tanggal 9 Desember lalu. (Apa, Kapan, Mengapa)
Warga Kelurahan Gedangan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo berunjuk rasa dengan menolak pemilihan. (Dimana)
Hal tersebut dilakukan karena warga merasa dibodohi dengan adanya beberapa calon lurah yang tidak masuk pada daftar sebelumnya. (Mengapa)
Unjuk rasa tersebut diawali dengan tindakan warga dan panitia pemilihan menyegel Kantol Kelurahan Gedangan. Dengan adanya aksi tersebut, akhirnya pemilihan kepala desa di daerah tersebut ditunda. (How)
Baca contoh lainnya: Contoh Teks Berita Singkat tentang Pendidikan 2024 (5W+1H)
0 comments